REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pakan ternak merupakan salah satu kompenen penting dalam usaha peternakan, karena hasil usaha sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh kualitas serta kuantitas pakan ternak yang diberikan kepada hewan ternaknya. Pakan ternak asal Jawa Timur (Jatim) tidak saja diminati oleh peternak di Jatim dan Indonesia, namun juga diminati oleh Timor Leste.
Selama bulan September 2019, Karantina Pertanian Surabaya telah tiga kali melakukan pelepasan pakan ternak dan produk peternakan (karkas ayam) ke negara tersebut. Kegiatan eksportasi ini tidak lepas dari hasil kunjungan delegasi The Republic of Democratic of Timor Leste (RDTL) untuk melakukan Import Risk Analysis (IRA) ke beberapa perusahaan peternakan di Indonesia termasuk Jawa Timur.
Kunjungan dimulai sejak awal Januari 2018 dan yang terbaru pada 2 September 2019 ke PT Sinar Indochem di Sidoarjo. Berdasarkan hasil analisis impor, selain produk perunggasan, Indonesia juga memenuhi syarat untuk mengirim produk dairy (persusuan), pakan ternak, aquaculture yang berkualitas dan memenuhi standar internasional ke Timor Leste.
“Peluang tersebut berhasil ditangkap oleh pelaku usaha peternakan Jatim, menurut data dari Karantina Pertanian Surabaya menunjukkan bahwa eksportasi pakan ternak pada September 2019 mengalami peningkatan 300 persen,” ungkap Musyaffak Fauzi Kepala Karantina Pertanian Surabaya, seperti dalam siaran pers.
Selanjutnya Pimpinan PT Sinar Indochem Haryono Tan, menyatakan bahwa dengan bangga PT Sinar Indochem turut meramaikan eksportasi ke Timor Leste dengan mengirimkan 200 ton pakan ternak senilai Rp 1,1 miliar. Eksportasi perdana ini dapat terwujud berkat kerja keras dan dedikasi PT Sinar Indochem serta fasilitasi dan asistensi dari Karantina Pertanian Surabaya.
"Khususnya dalam hal penerbitan sertifikat kesehatan sebagai salah satu persyaratan ekspor dari Timor Leste,” kata Haryono Tan.
Fasilitasi yang diberikan adalah dengan mengirimkan petugas karantina pertanian untuk melakukan pemeriksaan di gudang pemilik dan menerbitkan sertifikat kesehatan yang dipersyaratkan. Penerbitan sertifikat tersebut sebagai jaminan dari pemerintah bahwa pakan ternak yang diekspor aman dan tidak tercampur benda lain sehingga pakan ternak dapat dikirimkan ke Timor Leste melalui Pelabuhan Tanjung Perak - Surabaya. Pengiriman menggunakan kapal MV. Meratus Labuan Bajo 1917E.
Selanjutnya sebagai informasi setiap hari BBKP Surabaya mampu menerbitkan 120 sertifikat karantina tumbuhan dan 24 sertifikat karantina hewan yang diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak-Surabaya maupun Bandara Internasional Juanda - Sidoarjo. Dan nilai ekspor komoditas ekspor sejak 1 - 27 September 2019 mencapai 2, 75 Triliun rupiah.
“Nilai ekspor yang cukup besar selama bulan September 2019 tersebut menggambarkan keberhasilan kerja keras di semua lini baik para eksportir maupun pihak Karantina Pertanian Surabaya untuk mendorong dan memfasilitasi kegiatan eksportasi komoditas pertanian di Jatim,” imbuh Musyaffak.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo menyatakan sangat senang atas perkembangan beberapa perusahaan peternakan yang berlokasi di Sidoarjo yang mampu menembus pasar ekspor di Timor Leste dalam sebulan terakhir ini. “ Semoga keberhasilan PT Sinar Indochem dan beberapa perusahaan sebelumnya mampu memotivasi dan mendorong pelaku usaha lainnya melakukan hal yang sama bahkan lebih. Karena masih banyak negara-negar alain, tidak hanya Timor Leste yang mebutuhkan komoditas pertanian kita,” ujar Saiful Ilah.