Senin 30 Sep 2019 07:22 WIB

Petani Didorong Tanam Hortikultura di Wilayah Potensi Wisata

Konsumsi hortikultura dipastikan terus bertumbuh di wilayah-wilayah wisata.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nidia Zuraya
Tanaman hortikultura (ilustrasi).
Foto: kementan
Tanaman hortikultura (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebutuhan hasil tanaman hortikultura di wilayah-wilayah pariwisata diklaim terus bertumbuh. Untuk itu petani diharapkan mengambil kesempatan tersebut dengan beralih menanam tanaman hortikultura.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Najmul Akhyar mengatakan, terdapat tren pertumbuhan kebutuhan konsumsi hasil hortikultura di wilayah-wilayah pariwisata. Untuk itu petani diimbau mau beralih menanam tanaman tersebut karena dapat dijadikan penghasilan harian.

Baca Juga

"Di Lombok Utara misalnya, sudah 1.000 petani kita dorong tanam hortikultura. Supaya ini bisa jadi penghasilan harian mereka," kata Najmul saat dihubungi Republika, Senin (30/9).

Penghasilan harian itu didapatkan lantaran tanaman hortikultura cenderung mudah berproduksi alias tak memakan waktu yang relatif lama. Beda halnya jika dibandingkan dengan jenis tanaman pertanian lain seperti padi ataupun jagung. Terlebih, pangsa pasar hortikultura diklaim terbuka utamanya di wilayah pariwisata.

Dengan tingkat mobilitas keluar-masuk turis, kata dia, konsumsi hortikultura dipastikan terus bertumbuh di wilayah-wilayah wisata. Sehingga sirkulasi ekonomi dianggap dapat bergerak apabila suplainya dapat dipenuhi dari daerah masing-masing secara mandiri.

Berdasarkan catatan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), kunjungan bulanan wisatawan mancanegara yang diperbaharui di data terakhir adalah pada Juli 2019, yakni sebesar 1.483.792 pengunjung. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu yakni 1.547.231 kunjungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement