Kamis 26 Sep 2019 15:10 WIB

Manajemen: Sriwijaya Air Group Masih Beroperasi Normal

Garuda Indonesia Group memutuskan untuk mencabut logonya di pesawat Sriwijaya Air.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Penumpang naik pesawat Sriwijaya Air.
Foto: Antara
Penumpang naik pesawat Sriwijaya Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Managemen Sriwijaya Air membantah informasi yang menyatakan Sriwijaya Air Group yakni maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air setop beroperasi. Direktur Komersial Sriwijaya Air Rifai Taberi mengatakan hingga saat ini operasional Sriwijaya Air Group masih normal.

"Informasi stop operasi itu tidak benar. Hingga saat ini Sriwijaya Air dan NAM Air masih beroperasi melayani pelanggan,” kata Rifai, Kamis (26/9).

Baca Juga

Dia menjelaskan maskapai masih membukan reservasi penerbangan untuk Sriwijaya Air da NAM Air. Dia mengimbau seluruh masyarakat maupun mitra kerja dan mitra usaha agar tidak resah dalam memilih pelayanan penerbangan.

Rifai menegaskan maskapai masih terus berkomitmen dalam menjaga seluruh kegiatan operasional maupun pelayanan penerbangan. “Hal ini dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan dalam setiap penerbangan,” jelas Rifai.

Sebelumnya, Garuda Indonesia Group memutuskan untuk mencabut logonya di pesawat Sriwijaya Air. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengatakan langkah tersebut untuk menindaklanjuti perkembangan yang terjadi atas dispute kerja sama management (KSM) Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group.

Ikhsan menjelaskan pencabutan logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air merupakan upaya dalam menjaga brand Garuda Indonesia Group. “Khususnya untuk mempertimbangkan konsistensi layanan Sriwijaya Air Group yang tidak sejalan dengan standarisasi layanan Garuda Indonesia Group sejak adanya dispute KSM,” kata Ikhsan, Rabu (25/9).

Dia menambahkan pencabutan logo Garuda Indonesia tersebut semata-mata dilakukan untuk memastikan logo Garuda Indonesia sesuai. Selain itu juga menjadi representasi tingkat keselamatan dan layanan yang di hadirkan dalam penerbangan.

Ikhsan menegaskan hal tersebut tentunya sangat disayangkan. “Khususnya mengingat perkembangan atas situasi yang terjadi tidak sesuai dengan komitmen KSM antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group,” tutur Ikhsan.

Dia menuturkan pencabutan logo Garuda Indonesia tersebut diambil melalui pertimbangan yang masak. Ikhsan mnejelaskan pertimbangan dilakukan agar komitmen kerja sama  management antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group benar-benar dipahami oleh pihak terkait.

“Adapun pencabutan logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air tersebut saat ini sedang dalam proses pengerjaan lebih lanjut,” ungkap Ikhsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement