REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG- Balai Penelitian Tanaman dan Sayuran (Balitsa), Kementerian Pertanian (Kementan) di Lembang terus mendorong agar varietas-varietas sayuran unggulan yang dihasilkan bisa diketahui oleh masyarakat secara luas. Balitsa menggelar public hearing bersama sebagian mitra pertanian yang ada di seluruh Indonesia.
Sepanjang 2019, Balitsa melepas varietas unggulan baru yaitu untuk bawang merah,
Ambassador 2 Agrihorti, Ambassador 3 Agrihorti, Ambassador 4 Agrihorti. Cabai merah, Pancanaka Agrihorti dan jenis kentang, Papita Agrihorti.
Kepala Balitsa Kementan, Catur Hermanto mengungkapkan public hearing dilakukan dengan memberikan informasi seputar standar pelayanan kepada seluruh mitra pertanian. Beberapa pelayanan yang ada yaitu produk benih, jasa laboratorium dan uji analisis, kerjasama dan layanan informasi.
"Target kita mereka paham dan mengikuti alur (standar pelayanan), disamping itu membantu kami menyebarkan standar pelayanan yang diberikan. Kami juga sudah informasikan lewat website," ujarnya, Rabu (25/9).
Salah seorang petani dan penangkar benih kentang asal Cisurupan, Garut, Jawa Barat, Khudori mengaku sudah bekerjasama dengan Balitsa beberapa tahun silam. Dimana, varietas unggulan Balitsa banyak yang dibenihkan olehnya seperti Median dan Granola L.
"Ada varietas unggulan baru sering diinformasikan kepada kami," ujarnya.
Di Indonesia, ia mengungkapkan kekurangan varietas kentang untuk industri (keripik). Beruntung katanya, ia bisa bekerjasama dengan Balista yang memfasilitasi benih kentang keripik tersebut.
"Balitsa menyediakan benih induknya dan dikembangkan," katanya.
Menurutnya, benih tersebut unggul dari benih impor atlantik. Sebab tahan penyakit dan produkai lebih tinggi.
"Perhektar bisa 30 ton, kalau atlantik hanya 15 sampai 20 ton. Ada surplus. Dari segi biaya operasional lebih kecil," katanya.