Jumat 27 Sep 2019 08:02 WIB

Tertinggal dari Para Pesaing, Hyundai Tegas Ambil Langkah Ini!

Perusahaan gabungan ini akan mulai menguji sistem kendaraan otonom pada 2020.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Tertinggal dari Para Pesaing, Hyundai Tegas Ambil Langkah Ini!. (FOTO: Reuters/Carlos Barria)
Tertinggal dari Para Pesaing, Hyundai Tegas Ambil Langkah Ini!. (FOTO: Reuters/Carlos Barria)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta

Hyundai Motor Group akan menginvestasikan 1,6 miliar dolar AS dalam perusahaan patungan bersama Aptiv. Langkah itu merupakan investasi terbesar produsen mobil Korea Selatan guna mengejar persaingan di pasar mobil otonom.

Melansir Reuters, Selasa (24/9/2019), Hyundai telah tertinggal dari para pesaing global yang sudah banyak mengembangkan teknologi baru untuk kendaraan listrik.

"Perusahaan gabungan ini akan mulai menguji sistem kendaraan otonom pada 2020, serta memiliki platform swakemudi untuk penyedia taksi robot, operator armada, dan produsen mobil pada 2022," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Hyundai Bangun Pabrik Rakitan Mobil Listrik, Ini Dia Lokasinya

Secara kolektif, Hyundai Motor, Kia Motors, dan Hyundai Mobis menyumbang 1,6 miliar dolar AS dalam bentuk tunai, serta 400 juta dolar AS untuk pengembangan sumber daya, penelitian, pengembangan, dan lain-lain.

Grup Hyundai dan Aptiv menyampaikan, "kontribusi itu akan membuat perusahaan patungan bernilai US$4 miliar."

Aptiv akan memiliki 50% dari usaha patungan dan akan berkontribusi terhadap teknologi mengemudi otonom, kekayaan intelektual, serta 700 karyawan yang berfokus pada pengembangan solusi swakemudi secara berkala.

"Uber mengembangkan teknologinya sendiri, tetapi secara potensial, teknologi kami bisa lebih baik dibandingkan milik mereka, lalu aplikator sepertinya bisa menjadi pelanggan kami," kata Wakil Ketua Eksekutif Hyundai, Euisun Chung.

Targetnya, Hyundai Motor bertujuan mengomersialkan kendaraan otonomnya sendiri pada 2024. Teknologi mereka akan diuji dan dikembangkan di seluruh Asia, Eropa, dan Amerika Serikat (AS) sebagai pasar utama.

Sementara, perusahaan patungan baru akan berbasis di Boston, dengan pusat teknologi di wilayah AS dan Asia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement