REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Bank Sentral Lebanon pada Kamis (19/9) waktu setempat menyatakan menyetujui permintaan likuidasi dari Jammal Trust Bank. Jammal Trust Bank terkana sanksi AS pada bulan lalu.
Bank sentral mengatakan, nilai aset bank dan seluruh yang dimiliki menjadi jaminan dari likuidasi yang diberikan Bank Lebanon. "Pada prinsipnya, (aset Jammal Trust Bank) cukup untuk membayar deposit dan komitmennya," kata Bank Sentral Lebanon, seperti dikuti dari Reuters, Jumat (20/9).
Sebagai informasi, Washington sebelumnya mengenakan sanksi kepada Jammal Trust Bank dan anak perusahaannya pada Agustus lalu. AS menuding bank tersebut ikut membantu mendanai gerakan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon. Pemerintah AS tengah berusaha untuk menghentikan seluruh pendanaan bagi Hizbullah di seluruh dunia lewat sanksi yang diberikan kepada lembaga-lembaga bersangkutan.
Jammal Trust Bank kemudian menolak tuduhan tersebut dan bakal mengajukan banding ke pengadilan atas tuduhan tersebut. Sementara itu, Gubernur Bank Sentral Lebanon, Riad Salameh, mengatakan, semua dana deposan akan dijamin pada saat jatuh tempt.
Untuk diketahui, Jammal Trust Bank memiliki 25 cabang di Libanon dan kantor perwakilan di Nigeria, Pantai Gading, dan Inggris. Bank tersebut termasuk kategori perbankan pemberi pinjaman yang relatif kecil. Total aset dari Jammal Trust Bank saat ini sekitar 1 miliar dolar AS.