REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kimia Farma Tbk berencana menggelar penerbitan saham baru atau right issue melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Adapun jumlah saham yang akan dilepas yaitu sebanyak 1,5 miliar lembar.
"Untuk harga sedang dilakukan, tapi kurang lebih dana yang diincar sekitar Rp 3 triliun," kata Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (18/9).
Menurut Verdi, dana dari right issue ini nantinya akan digunakan untuk modal kerja serta pengembangan usaha perusahaan. Untuk transformasi ritel, lanjut Verdi, Kimia Farma setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 0,3 triliun.
Selain itu, dana right issue juga akan digunakan untuk pengembangan bahan baku sebesar Rp 1,9 triliun serta refinancing sebesar Rp 1 triliun. Sedangkan anggaran dana yang disiapkan untuk capex tahun ini mencapai Rp 4,2 triliun.
"Sebesar Rp 1,7 triliun merupakan capex inorganik. sisanya adalah capex organik," terang Verdi.
Verdi berharap, nantinya akan ada investor baru yang masuk melalui right issue ini. Terkait perubahan porsi kepemilikan saham pemerintah akibat right issue ini, Verdi mengatakan, pihaknya masih menunggu keputusan dari pemegang saham seri A (Kementerian BUMN).
"Seandainya right issue ini tidak dilaksanakan pun, porsi kepemilikan saham pemerintah di Kimia Farma masih sebanyak 70 persen," tutup Verdi.