Senin 16 Sep 2019 09:04 WIB

Kementan Optimistis Swasembada Gula Putih di Depan Mata

Dorongan terus dilakukan oleh Kementan terhadap investor di bidang gula.

Pekerja memanen tebu di Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (16/7/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Pekerja memanen tebu di Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (16/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dorongan terus dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap investor di bidang gula untuk meningkatkan kapasitas produksi gula. Ini dilakukan guna mencapai target memenuhi kebutuhan gula konsumsi, gula industri dan swasembada gula.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono menyampaikan, Jumat (13/9), bahwa untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi atau gula putih sebanyak 2,8 juta ton yang penuhi dengan produksi nasional sebesar 2,5 juta ton dan melalui impor sebesar 300 ribu ton. Kementan telah melakukan percepatan investasi yaitu dengan menggandeng 10 investor yang siap membangun pabrik gula. Melihat tingginya minat investasi pada produksi gula, ini menandakan bahwa peluang untuk mencapai swasembada gula sangat tinggi.

Baca Juga

“Saat ini sudah ada 10 investor yang sudah membangun pabrik gula, tujuh diantarnya sudah beroperasi dan dua pabrik lagi akan beroperasi pada bulan Desember 2019 dan satu pabrik lagi akan beroperasi pada Desember 2020. Nantinya pabrik gula tesebut akan memenuhi kebutuhan gula konsumsi di tanah air, dan menekan impor,“ ujar Kasdi.

Kasdi juga menegaskan bahwa 10 pabrik tersebut memiliki nilai invastasi sebesar Rp 43,82 triliun, dengan potensi menyerap tenaga kerja sebesar dua juta pekerja. Kemudian pabrik-pabrik gula tesebut juga selain menyerap tenaga kerja secara langsung, juga akan menguntungkan banyak pihak, termasuk akan adanya restoran, warung, kost-kostan, destinasi wisata dan lain-lainnya.

“Peningkatan produksi ini juga bagian dari yang diharapkan Bapak Presiden Joko Widodo sesuai amanat Nawacita. Yang jelas, kemampuan produksi dalam negeri harus meningkat dari jumlah awal yang hanya 2,5 juta ton menjadi berlipat-lipat,” ujar Kasdi.

Untuk diketahui jika sepuluh pabrik gula tersebut sudah beroperasi semua, akan memiliki kapasitas produksi minimal mencapai 100 ribu ton cane per day (TCD), dengan target tambahan areal tebu inti sebesar 94.100 hektare dan plasma seluas 103.900 hektare. Dari 10 pabrik gula tersebut memiliki potensi produktivitas tebu rata-rata sebesar 92,5 ton per hektar dan potensi produktivitas gula sebesar 8,14 ton per hektare, serta rendemen rata-rata untuk 10 pabrik gula tersebut 8,7 persen.

Kasdi menuturkan Kementan punya rencana investasi tambahan 15 pabrik gula yang akan dibangun pada periode 2020 sampai dengan 2024 untuk memenuhi kebutuhan gula industri sebanyak 3,2 juta ton. "Artinya kita mampu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi/gula putih nasional serta gula industri. Saya sangat optimis bahwa swasembada gula sudah di depan mata,“ tutup Kasdi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement