Sabtu 14 Sep 2019 15:52 WIB

Kemenhub Diminta Kembangkan Logistik Dukung Ekonomi

Angkutan barang saat ini masih didominasi truk, angkutan kereta harus dimaksimalkan.

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah mobil angkutan barang terpaksa diparkir di halaman Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh-Sinabang Desa Gampong Teugoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Selasa (27/8/2019).
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Sejumlah mobil angkutan barang terpaksa diparkir di halaman Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh-Sinabang Desa Gampong Teugoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat, Aceh, Selasa (27/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap agar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersungguh-sungguh mengembangkan transportasi logistik guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai penyelenggara tugas pemerintahan di bidang perhubungan dalam menyediakan jasa layanan transportasi, Kemenhub juga harus fokus menyiapkan jasa layanan untuk angkutan barang, tak lagi hanya kepada angkutan penumpang.

"Kita percaya negara yang semakin maju ekonominya pasti memerlukan transportasi logistik yang semakin efisien, logistik yang semakin efisien itu yang bisa melakukannya adalah salah satunya Kementerian Perhubungan," ujar Darmin dalam peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2019 bertema 'Bakti Nyata Insan Perhubungan untuk Indonesia Unggul, Indonesia Maju' di Jakarta, Sabtu (14/9).

Di negara-negara yang lebih maju, kata Darmin, rangkaian kereta panjang sekali, apalagi kereta barang. Di sana angkutan kereta api sangat berperan dalam angkutan masal suatu barang. 

"Orang iya, tapi barang tidak kalah pentingnya," katanya.

Ia menambahkan, transportasi hendaknya dilihat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem logistik dari para pengusaha yang memproduksi barang.

Sebagai informasi, lanjut dia, saat ini sekitar 90 persen pengangkutan barang masih menggunakan truk. Pengangkutan barang dengan truk pun sebagian besar melakukan pelanggaran aturan beban maksimum. Hal ini tentu harus jadi perhatian.

Darmin juga mengatakan, dari rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN), pemerintah telah memilih Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pada saat ini terdiri dari 223 proyek dan tiga program.

"Ini semua merupakan backbone dari sarana transportasi," ucapnya.

Ia juga berharap agar infrastruktur perhubungan yang sudah dibangun di Jawa dan beberapa pulau lain harus dikembangkan lagi serta dioptimalisasi pemanfaatannya. Sehingga, infrastruktur itu terhubung dengan kawasan pusat pertumbuhan ekonomi dan sentra produksi rakyat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu sesuai dengan salah satu Visi Indonesia 2019-2024 yaitu Pembangunan Infrastruktur yang berkesinambungan.

"Nah setelah dioptimalkan, maka kita perlu melahirkan standar dan keteraturan. Kita perlu tahu dari setiap antar kota itu perlu ada informasi yang jelas, jadwalnya, biayanya. Begitu juga kereta api, kapal laut, bahkan angkatan udara. Kalau sudah begitu kita bisa berharap logistik modern akan terlahir," papar Menko Darmin.

Selain itu, Menko Darmin juga mengatakan bahwa diperlukan sistem informasi di kota mengenai alat angkutan, sarana, barang, harga, tarif dan jadwal. "Itu sebuah usaha besar, dan itu juga memerlukan transformasi ekonomi dan digital," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement