Jumat 13 Sep 2019 20:56 WIB

Pembukaan Akses Daring Bertahap di Jayapura Capai 85 Persen

Sebanyak 27 wilayah di Provinsi Papua sudah mendapat akses daring.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Pembukaan Akses Daring Bertahap di Jayapura Capai 85 Persen. (FOTO: Zabur Karuru)
Pembukaan Akses Daring Bertahap di Jayapura Capai 85 Persen. (FOTO: Zabur Karuru)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Pemerintah Indonesia kembali membuka akses layanan daring (online) pada Jumat (13/9/2019) ini pada pukul 16.00 WIT. Pembukaan bertahap ini sudah memasuki babak akhir dimana tersisa dua wilayah yakni Kota dan Kabupaten Jayapura.

"Lebih dari 85 persen titik di wilayah Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura dibuka layanan data internet," kata Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui siaran persnya yang diterima redaksi Warta Ekonomi pada Jumat (13/9/2019).

Melalui pembukaan akses daring bertahap yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sejak 4 September 2019, sudah sebanyak 27 wilayah di Provinsi Papua yang sudah mendapat akses daring. Sementara di Provinsi Papua Barat seluruh wilayah sudah dapat mengakses daring.

Baca Juga: Kapolda Papua sebut Kondisi di Jayapura Sudah Aman

Pembukaan akses daring ini juga dilihat dari situasi di tiap wilayah yang ada di Papua. Akses daring kembali dibuka di suatu wilayah jika wilayah tersebut sudah dinyatakan kondusif seutuhnya.

Selain dari kondusifnya situasi, pemerintah juga meilhat dari sisi tren persebaran hoaks. Tercatat Kemenkominfo, sudah ada penurunan dari 72.500 URL hingga 6.060  URL yang melakukan persebaran hoaks.

Hingga kini tersisa 15 persen titik di Kabupaten dan Kota Jayapura. Kedua wilayah tersebut adalah babak final dari pembukaan akses daring bertahap.

Meski sudah 85 persen dibuka akses daringnya, kedua wilayah tersebut masih kembali dipantau satu hingga dua hari ke depan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement