REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan aplikasi bernama Bagan Akun Standar (BAS) Mobile Online dalam acara Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah 2019 di Jakarta, Kamis (12/9). BAS Mobile Online merupakan aplikasi yang di dalamnya terdapat daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksi keuangan yang telah disusun secara sistematis sebagai pedoman dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan pelaporan keuangan pemerintah.
“Hari ini,kami senang karena Kementerian Keuangan telah meluncurkan BAS secara mobile. Ini artinya seluruh data dan informasi terkait keuangan negara bisa diakses secara real time atau langsung,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung Dhanapala, Jakarta, Kamis (12/9).
Ia mengatakan bahwa aplikasi tersebut akan sangat bermanfaat dan membantu para pengambil kebijakan terutama dalam memantau penggunaan keuangan negara. Ia menjelaskan awal mula adanya aplikasi tersebut karena banyak dari para pengambil kebijakan yang tidak mau melihat data keuangan negara yang telah tersedia pada situs resmi Kemenkeu dalam mencari tahu besaran alokasi anggaran.
“Kami memiliki semua data itu dan kami uploaddi laporan pemerintah pusat namun orang-orangnya riweh saja karena biasanya maunya lewat WA,” ujarnya.
Menurut Sri Mulyani, hal tersebut terjadi karena berbagai data yang terdapat di dalam situs resmi tidak bisa diunduh dan digunakan dengan mobile phone. “Banyak yang tanya ke saya, berapa anggaran untuk daerah. Mereka bertanya lewat WhatsApp karena budayanya seperti itu, enggak mau yang rumit,” katanya.
Oleh karena itu, Sri Mulyani menuturkan bahwa ia telah meminta kepada jajaran Kementerian Keuangan untuk terus melakukan inovasi agar data yang besar dan rumit tersebut bisa mudah diakses, digunakan, serta diunduh melalui mobile phone.
Ia berharap melalui adanya BAS Mobile Online para pejabat tidak perlu bertanya lagi kepada Kementerian Keuangan karena aplikasi tersebut sudah sangat memadai dalam menyajikan berbagai data laporan keuangan.
“Mereka cukup mengakses melalui aplikasi tersebut sehingga kerja menjadi lebih efisien dan semakin banyak orang melihat maka bisa memahami keuangan negara dan penggunaannya,” ujar Sri Mulyani.