REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Belanja Pengadaan Pemerintah untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil dinilai membuka peluang semakin lebar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Dengan begitu mereka bisa berperan dalam meningkatkan perekonomian bangsa.
Gerakan Nasional Belanja Pengadaan Pemerintah untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil yang melibatkan sejumlah kementerian bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) diluncurkan secara virtual oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Jakarta, pada, Jumat (26/6). kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) pun mengapresiasi gerakan tersebut.
“Program yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi ini sangat positif. Tentu saja kami dari Kemenkop merasa sangat berbahagia, karena sebagian tugas kita memberikan ruang-ruang dari hasil produksi para pelaku UMKM sekarang sudah terbuka,” kata Sekretaris Kemenkop Rully Indrawan dalam acara peluncuran, Jumat, (26/6).
Ia berharap, upaya itu menjadi sebuah model bagi berbagai kelompok lain di luar lembaga pemerintahan agar senantiasa mengapresiasi, menggunakan, dan membeli beragam produk UMKM. “Dengan cara inilah barangkali kita akan menjadi bangsa yang kuat, karena kita mampu menyediakan barang yang mampu memenuhi kebutuhan kita, baik dalam aktivitas konsumsi maupun produksi," jelas Rully.
Menurutnya, sekarang merupakan momentum bangkitnya UMKM. Sekaligus awal bagus bagi ekonomi Indonesia ke depan.
Pada kesempatan tersebut, Rully pun menyampaikan terima kasih, karena UMKM menjadi perhatian semua pihak, seperti amanah dalam Undang-Undang UMKM. Menurut dia, keterlibatan banyak pihak turut serta memberdayakan UMKM, menjadi awal baik bagi perekonomian nasional dalam jangka panjang.
Saat ini, kata dia, Indonesia sedang dalam proses pemulihan ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19. “Jadi dalam kerangka itulah kami merasa lebih harus terpanggil dalam upaya menyukseskan program ini,” katanya.
Rully menyampaikan, hingga kini Kemenkop telah membelanjakan Rp 2 miliar dengan jumlah 20 paket. Ini untuk kepentingan pengadaan pakaian seragam pengemudi, alat seragam dokter, dan keperluan lain dari UMKM.
Ia berharap, seiring waktu, jumlah anggaran yang bisa dibelanjakan ke sektor UMKM semakin meningkat. “Dalam kesempatan ini saya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengikuti dan mengapresiasi secara sepadan terhadap apa yang sudah dirintis hingga sekarang," tuturnya.