REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie tutup usia. Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Selama menggantikan posisi Soeharto menjadi kepala negara saat krisis moneter 1998, Habibie mampu membenahi ekonomi Indonesia mulai dari minus 13,13 persen pada 1998 menjadi 0,79 persen pada 1999.
"Masyarakat yang tadinya trauma untuk lakukan aktivitas ekonomi kembali belanja. Dana pengusaha yg berlarian keluar negeri saat krisis, berhasil pulang sebagian era Habibie," ujar Peneliti Indef Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (11/9).
Berkat perbaikan ekonomi secara perlahan, lanjut Bhima, perbankan nasional pelan-pelan turut dibenahi akibat gagal bayar. Kemudian, sektor industri yang sekarat diinjeksi dengan ide Habibienomic, yakni lompatan industri ke sektor yang memiliki nilai tambah tinggi.
"Legacy-nya masih dirasakan sampai sekarang, seperti perbaikan struktur ekonomi dari bergantung komoditas ke industri, pengetatan pengawasan perbankan dan percepatan inovasi dan riset sebagai resep pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," ucapnya.