Rabu 11 Sep 2019 01:00 WIB

Kafegama Percepat Tranformasi Digital Ekonomi Lewat IIF 2019

Darmin Nasution mengapresiasi dan menyambut baik Indonesia Fintech Forum 2019

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kafegama Percepat Tranformasi Digital Ekonomi Lewat IIF 2019. (FOTO: Ist)
Kafegama Percepat Tranformasi Digital Ekonomi Lewat IIF 2019. (FOTO: Ist)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Mengusung tema percepatan tranformasi digital ekonomi Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) menyelenggarakan Indonesia Fintech Forum 2019 (IFF 2019) beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diadakan oleh KAFEGAMA Periode Kepengurusan 2018-2021 yang diketuai oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Sekretaris Umum, Friderica Widyasari Dewi.

Dihadiri oleh lebih dari 1200 peserta, IFF 2019 yang dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution yang mewakili Presiden RI Joko Widodo. Dalam sambutannya, Darmin Nasution mengapresiasi dan menyambut baik Indonesia Fintech Forum 2019 yang diselenggarakan oleh KAFEGAMA. 

“Melalui kegiatan ini, para regulator, perbankan, investor dan pelaku usaha fintech dapat dipertemukan untuk bersama-sama mempercepat proses inklusi keuangan digital di Indonesia," ujar Darmin.

Baca Juga: Di Indonesia Fintech Forum, Menko Perekonomian Temui Mitra Usaha Amartha

Acara ini juga mengadakan sesi panel discussion bertema “Shaping the Future of Indonesia Fintech Industry” dengan pembicara Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Sugeng, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, Deputi Komisioner OJK Institute dan Keuangan Digital, Sukarela Batunanggar, dan dimoderatori Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo sebagai salah satu pelaku industri perbankan yang berkontribusi dalam perkembangan fintech di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Umum KAFEGAMA Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bentuk kepedulian KAFEGAMA terhadap perkembangan ekonomi digital serta mendorong akselerasi industri keuangan digital di Indonesia. Saat ini perkembangan ekonomi keuangan digital di Indonesia juga sudah mengubah kehidupan di sektor riil. Berbagai inovasi digital di beberapa sektor industri terbukti dapat mempercepat dan memotong proses yang selama ini memakan waktu lama. 

“Hadirnya inovasi-inovasi digital di bidang ekonomi dapat mempercepat inklusi keuangan dan ekonomi kita yang saat ini baru mencapai 51%. Melalui fintech juga diharapkan lebih dari 60 juta UMKM yang saat ini belum tersentuh perbankan atau financial services dapat membantu mendorong perekonomian Indonesia,” kata Perry.

Baca Juga: Tidak Hanya Butuh Bantuan Modal, UMKM Butuh Pendampingan Pemerintah

Selain menghadirkan regulator, KAFEGAMA juga menghadirkan expertise dan founder dari pelaku startup yang ada di Indonesia. Sesi panel discussion kedua mengangkat tema "The Untold Story: Why We Survive" dengan menghadirkan pembicara diantaranya SVP Traveloka, Alvin Kumarga, CEO Modalku, Reynold Wijaya, CEO & Co-Founder TaniHub, Pamitra Wineka dan CEO Modal Rakyat, Stanislaus Tandelilin serta dimoderatori oleh CEO & Co-Founder KataData, Metta Dharmasaputra. 

Dengan dihadirkannya seluruh pemangku kepentingan dan pelaku industri, diharapkan acara ini dapat memberikan wawasan dan masukan dalam menghadapi kendala yang mungkin terjadi dalam terciptanya percepatan transformasi digital ekonomi di Indonesia.

Acara ini juga memberi kesempatan kepada startup-startup yang ada untuk dapat menyampaikan atau mempresentasikan ide yang dimiliki melalui pitching competition yang juga merupakan salah satu agenda dalam IFF 2019. Terdapat kurang lebih 100 startup yang mendaftar untuk selanjutnya diseleksi oleh panitia dan dewan juri sehingga menghasilkan 8 pilihan startup yang memenuhi kriteria seleksi.

Dewan juri yang dihadirkan merupakan individu yang telah memiliki banyak pengalaman di industri keuangan dan startup diantaranya Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Nurhaida, CEO PT Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro, Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), Adrian Gunadi serta Direktur Bisnis Konsumer BNI, Anggoro Eko Cahyo. Delapan (8) startup yang ikut berkompetisi akan berhadapan satu dengan lainnya untuk memperebutkan capital injection sebagai hadiah dalam pitching competition ini.

Baca Juga: Ini Cara Jitu Akselerasi Ekosistem Fintech Indonesia

Adapun pemenang pitching competition KAFEGAMA Indonesia Fintech Forum 2019, adalah Halofina, start up asal Bandung yang merupakan aplikasi perencanaan keuangan personal berhasil meraih juara pertama. Peringkat kedua, Crowde sebagai platform peer to peer landing untuk petani serta peringkat ketiga adalah Portofolio, aplikasi trading untuk pemula. CEO & Co-Founder Halofina, Adjie Wicaksana mengapresiasi KAFEGAMA sebagai inisiator dari Indonesia Fintech Forum 2019 yang dinilai berhasil memberikan edukasi bagi para pelaku start up di Indonesia. 

"Melalui ajang ini, kami dapat langsung bertemu dengan para regulator, investor dan sharing dengan pelaku start up lainnya", ujar Adjie yang merupakan lulusan ITB dan University of Southern California ini.

Tidak hanya pitching competition dan panel discussion dukungan KAFEGAMA juga ditunjukkan melalui kegiatan business matchmaking yang mempertemukan startup dengan pihak investor dan korporasi sehingga diharapkan terdapat beberapa sinergi yang terjalin. Sesudah acara Indonesia Fintech Forum 2019 diharapkan para peserta mendapatkan kesiapan dalam menghadapi tranformasi digital ekonomi di Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement