Sabtu 07 Sep 2019 07:48 WIB

Setelah 10 September, Harga iPhone Lama akan Semakin Murah

Perangkat terbaru iPhone akan lahir pada 10 September

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Setelah 10 September, Harga iPhone Lama akan Semakin Murah. (FOTO: apple.com)
Setelah 10 September, Harga iPhone Lama akan Semakin Murah. (FOTO: apple.com)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Perangkat terbaru iPhone akan lahir pada 10 September, hal itu diproyeksikan akan menurunkan harga jual iPhone lama hingga 30%.

Hal itu diprediksi oleh platform jual beli ponsel bekas berbasis iOS dan Android Decluttr melalui sebuah riset. Berdasarkan data dari riset itu, nilai perangkat iPhone diprediksi menurun hingga 40%, sebulan setelah itu dirilis. 

"Setelah 30 hari, perangkatnya kehilangan nilai 1% tiap bulannya," ujar Decluttr dalam laporannya, dilansir dari Phone Arena, Jumat (6/9/2019).

Baca Juga: Dear Pengguna iPhone, Jangan Pernah Lakukan Hal Ini Demi Keamananmu!

Misalnya perangkat iPhone XS yang kehilangan nilai hingga 49% selama 11 bulan, membuat harga jualnya hanya mencapai US$512 (sekitar Rp7,2 juta) saat ini. Ditambah dengan rencana Apple untuk merilis jajaran perangkat 2019-nya beberapa hari lagi, nilai harga jual iPhone lama diperkirakan menurun hingga 30%.

Decluttr menjelaskan, "Apapun merek ponsel yang Anda miliki, riset kami menunjukkan, Anda perlu menjualnya secepat mungkin jika ingin mendapatkan harga penjualan (ulang) terbaik. Semakin lama Anda menundanya, semakin besar juga penurunan harga ponselnya."

Merek lainnya, seperti Samsung Galaxy S10 dan Galaxy S10+ telah kehilangan nilai harga jual masing-masing 57% dan 52% selama enam bulan.

Sementara, Google Pixel 3 XL telah terdepresiasi hingga 58% dalam kurun waktu yang sama. Perangkat itu dijual US$900 pada peluncurannya, tapi sekarang hanya bisa ditawarkan dengan harga US$300. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement