Sabtu 07 Sep 2019 04:41 WIB

BCG: Cloud Publik Berdampak Rp564 Triliun Terhadap Perekonomian RI dalam 5 Tahun ke depan

Cloud publik memberikan nilai tambah berupa pertumbuhan PDB sebesar 0,6 persen

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
BCG: Cloud Publik Berdampak Rp564 Triliun Terhadap Perekonomian RI dalam 5 Tahun ke depan. (FOTO: File/readitquik.com)
BCG: Cloud Publik Berdampak Rp564 Triliun Terhadap Perekonomian RI dalam 5 Tahun ke depan. (FOTO: File/readitquik.com)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Boston Consulting Group (BCG), atas permintaan Google, baru-baru ini melakukan penelitian komprehensif terhadap pasar cloud publik di Indonesia untuk mengukur dampak ekonomi dari deployment cloud publik.

Dari penelitian ini, terungkap bahwa cloud publik memberikan nilai tambah berupa pertumbuhan PDB sebesar 0,6 per tahun selama lima tahun ke depan (2019-2024), atau setara US$40 miliar (Rp564,6 triliun). Ini juga berkontribusi sebesar lebih dari 90% terhadap industri strategis secara vertikal.

Selain itu, sebanyak 25.000 lapangan kerja digital juga tercipta seiring penggunaan cloud publik oleh organisasi, dengan total 350.000 lapangan kerja secara tidak langsung tercipta akibat efek rantai ekonominya.

Penelitian ini melibatkan diskusi dengan para ahli dan stakeholder senior dari berbagai pasar vertikal di industri, survei terhadap >150 pengambil keputusan dalam bidang IT di Indonesia, dan pengembangan model ekonometrik yang komprehensif untuk memperkirakan dampak deployment cloud publik pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Baca Juga: AS-China Kembali Bersitegang, PDB Asia Tenggara Jadi Korban

Ada beberapa temuan utama. Pertama, BCG memperkirakan bahwa deployment cloud publik dapat memberikan kontribusi setara dengan ±0,6% PDB nasional tahunan, dan sebanding dengan dampak ekonomi dari industri-industri utama lainnya di Indonesia.

Misalnya, 60% dari kontribusi industri karet & plastik, 25% dari kontribusi industri kelapa sawit dan 10% dari kontribusi industri pertambangan batubara, minyak & gas terhadap PDB. Sekitar 75% penambahan nilai berasal dari pendapatan yang meningkat dan 20% dari keuntungan karena adanya peningkatan produktivitas. Hanya 5% dampak yang ada berasal dari penghematan biaya TI.

Kedua, efisiensi dan pertumbuhan bisnis yang dihasilkan deployment cloud publik dapat memberikan kontribusi secara langsung maupun tak langsung untuk penciptaan ±350.000 lapangan kerja selama periode 2019-2023.

Sekitar 25.000 dari angka di atas akan berada di bidang digital dan bidang terkait teknologi seperti ilmuwan data, manajer produk, engineering, desain, pekerjaan terkait pengalaman pengguna dan manajemen infrastruktur di penyedia layanan cloud, penyedia layanan IT, dan berbagai pasar vertikal di industri.

Baca Juga: Datacomm Cloud Business Hadirkan Solusi Digital Untuk Bisnis Perkebunan

Sekitar 45.000 pekerjaan lainnya akan terkait dengan fungsi bisnis inti (pemasaran, keuangan, dan operasional) di berbagai pasar vertikal di industri. Efek yang kedua berasal dari pertumbuhan lapangan kerja dalam fungsi bisnis inti diperkirakan akan berdampak secara tidak langsung pada 280.000 pekerjaan lainnya di berbagai pasar vertikal di industri.

Besaran pekerjaan yang berpotensi dipengaruhi atau diciptakan adalah sebesar 0,3% dari angkatan kerja Indonesia saat ini dan sekitar 2,5% dari total pekerjaan baru yang diciptakan di Indonesia selama 5 tahun terakhir.

Ketiga, unicorn dan bisnis digital native Indonesia adalah pendorong terbesar penggunaan cloud publik di Indonesia. lebih dari 85% dari total dampak ekonomi ini akan dihasilkan oleh bisnis digital native dan startup internet.

Untuk lebih mendukung pertumbuhan ini, sejumlah tindakan penting perlu diambil untuk mewujudkan dampak deployment cloud publik pada ekonomi dan ketersediaan pekerjaan selama lima tahun ke depan.

Di antaranya Investasi dalam edukasi pengguna untuk membantu mereka lebih memahami produk cloud publik, manfaat, serta terbukanya jalan dan peluang yang terbuka bagi pengguna, investasi dalam edukasi untuk membangun tenaga kerja cloud native yang kuat untuk mendukung kebutuhan pasar, pemberdayaan untuk deployment cloud publik melalui sistem peraturan yang suportif dan implementasi praktik terbaik internasional mengenai kebijakan data dan digital.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement