Kamis 05 Sep 2019 19:26 WIB

Ini Orang Indonesia Pembeli Saham Minoritas Klub Inggris

Santini Group santer dibicarakan lantaran baru beli klub Inggris, Tranmere Rovers.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ini Kerajaan Bisnis Santini Group, Pemilik Saham Minoritas Klub Tetangga Liverpool. (FOTO: Sufri Yuliardi)
Ini Kerajaan Bisnis Santini Group, Pemilik Saham Minoritas Klub Tetangga Liverpool. (FOTO: Sufri Yuliardi)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Nama Santini Group belakangan ini santer dibicarakan lantaran baru saja membeli saham klub Liga Inggris, Tranmere Rovers, beberapa waktu lalu.

Santini Group merupakan perusahaan yang digerakkan oleh tiga orang bersaudara, Wandi, Lukito, dan Paulus Wanandi. Sofjan Wanandi mendirikan Santini Group pada tahun 1994. Usut punya usut, ternyata Sofjan masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia.

Meskipun, nama Sofjan Wanandi belum sepopuler Erick Thohir dalam kancah olahraga, kerajaan bisnis yang ia miliki sudah tak bisa diragukan lagi.

Baca Juga: Pengusaha Santini Group Bawa Pulang Saham Klub Inggris

Santini Group bergerak di bidang peralatan otomotif, infrastruktur, sumber daya alam, pengembangan properti dan jasa.

Pria lulusan Universitas Indonesia ini pernah berkecimpung di Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan juga politik di Indonesia.

Di tahun 1980, Sofjan mendirikan usaha di bidang komponen otomotif bernama PT Anugerah Daya Laksana. Perusahaan itu ia bangun bersama anggota keluarga Wanandi yang lainnya.

Lambat laun, perusahaan itu melebur menjadi satu grup yang awalnya bernama PT Sapta Panji Manggala.

Baca Juga: Gagal Bawa Pulang MU, Orang Terkaya Inggris Boyong Klub Prancis

Nama grup usahanya tersebut kemudian berubah menjadi Gemala Group tahun 1987. Kemudian, grup usaha ini berkembang hingga menjalin kerja sama dengan Yuasa Corporation of Japan.

Sejak saat itulah produk-produk Gemala Group dipasarkan di negara-negara lain. Berkat kejayaan bisnisnya, Sofjan Wanandi berada di urutan ke-73 sebagai orang terkaya di Indonesia pada tahun 2016. Saat itu, hartanya berjumlah hingga 610 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,9 triliun.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement