Senin 02 Sep 2019 23:00 WIB

Pertamina Gandeng Telkomsel Digitalkan Mobil Tangki

Pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan keselamatan pengendara.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satria K Yudha
Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini (kanan) dan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Nina Sulistyowati (kiri) usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta (2/9). Kedua pihak menyepakati penggunaan solusi IoT Telkomsel Fleetsight  pada 1.800 unit armada tangki BBM.
Foto: Telkomsel
Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini (kanan) dan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Nina Sulistyowati (kiri) usai penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta (2/9). Kedua pihak menyepakati penggunaan solusi IoT Telkomsel Fleetsight pada 1.800 unit armada tangki BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga terus menyempurnakan program digitalisasi mobil tangki, SmartMT. Platform digital yang telah diujicobakan Pertamina Patra Niaga sejak Maret 2019 bertujuan memastikan mobil tangki dan awak mobil tangki (AMT) berada dalam kondisi prima sebelum mendistribusikan produk-produk migas maupun produk nonmigas yang berpotensi untuk memanfaatkan platform ini.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Nina Sulistyowati mengatakan, terdapat sekitar 17 modul fitur yang ada dalam SmartMT yang salah satunya adalah utilisasi GPS untuk driver behavior dan sensor brakes thermal sebagai upaya meminimalkan risiko terjadinya insiden di jalan raya yang melibatkan mobil tangki.

Nina menyampaikan, untuk menyempurnakan SmartMT dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasiomal terhadap lebih dari 1.800 mobil tangki, Pertamina Patra Niaga melakukan penjajakan kerja sama dengan PT Telkomsel yang diawali dengan penanandatangan nota kesepahaman meliputi inventarisasi maupun studi kelayakan potensi kerja sama atas implementasi SmartMT. Telkomsel memiliki tambahan fitur FleetSight untuk melengkapi salah satu modul smartMT, yaitu utilisasi GPS untuk driver behavior.

"Selanjutnya dapat dilakukan peningkatan fitur fleetsight yang ada di dalam Telkomsel Fleetsight untuk pengembangan SmartMT," ujar Nina usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Telkomsel di Jakarta, Senin (2/9).

Nina menambahkan, dalam era Industri 4.0 seperti sekarang ini, perusahaan memang dituntut mengadopsi inovasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Pemanfaatan teknologi akan memudahkan manajemen Pertamina Patra Niaga dalam meningkatkan keselamatan pengendara, keselamatan kendaraan, melakukan monitor kendaraan, meningkatkan produktivitas, menekan biaya operasional, dan juga akurasi jumlah produk yang dikirimkan.

"Hal itu dimungkinkan karena fitur-fitur yang sudah dikembangkan dalam SmartMT akan diintegrasikan dengan FleetSight yang merupakan solusi IoT (internet of things) terkini lewat penyematan perangkat telematika berbasis satelit," lanjut Nina.

Selain itu, akan dilakukan penambahan beberapa sensor yang dirancang mampu mengukur parameter tambahan seperti temperatur rem kendaraan, kekentalan oli mesin, dan tekanan angin pada ban. Nina berharap peningkatan fitur-fitur inovatif yang akan dipasangkan ke Telkomsel Fleet Sight  dapat semakin mengakselerasi meningkatkan aspek keamanan dan efisiensi kendaraan dalam operasional perusahaan.

Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini mengatakan, dalam pengoperasiannya, Telkomsel Fleetsight mengandalkan jaringan Telkomsel yang didukung layanan pelanggan 24 jam.

"Hingga saat ini telah tersedia lebih dari 204 ribu BTS Telkomsel yang tersebar hingga ke wilayah perbatasan Indonesia, dengan 82 ribu BTS 3G, dan 70 ribu BTS 4G LTE," kata Emma.

Emma menambahkan, jaringan 4G Telkomsel telah hadir di lebih 500 kota dan kabupaten, yang 97 persen di antaranya sudah menjangkau kecamatan, sehingga 93 persen populasi Indonesia telah mendapat layanan jaringan 4G Telkomsel.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement