Ahad 01 Sep 2019 10:39 WIB

Startup IDN Sasar Pengguna Luar Pulau Jawa

Tahun ini IDN menargetkan ekspansi ke seluruh Pulau Jawa

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Startup IDN Sasar Pengguna Luar Pulau Jawa. (FOTO: Ning Rahayu)
Startup IDN Sasar Pengguna Luar Pulau Jawa. (FOTO: Ning Rahayu)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta --- Setelah Juni lalu membuka kantor perwakilan dan membentuk tim di kota-kota besar Pulau Jawa, seperti Bandung, Tangerang, Solo, Yogyakarta, dan Malang, startup Infra Digital Nusantara (IDN) menggerakkan ekspansinya ke luar pulau jawa, khususnya kota Medan dan sekitarnya.

CEO InfraDigital Nusantara, Ian Mc Kenna mengatakan tahun ini perusahaan menargetkan ekspansi ke seluruh Pulau Jawa namun karena ada banyak permintaan dari institusi pendidikan di Medan, Sumatera Utara.

"Kita memutuskan untuk membuat tim perwakilan Kota Medan dan sekitarnya. Di Kota Medan nantinya tidak perlu lagi berkomunikasi dari jarak jauh atau mengirim orang untuk melakukan pelatihan penggunaan platform kita. Tim kita langsung akan datang ke sekolah-sekolah di Medan dan sekitarnya. Jadi sekarang IDN sudah ada di luar Pulau Jawa, dan ini melampaui ekspektasi serta target kami tahun ini," terang Ian Mc Kenna dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Baca Juga: Astra Niat Akuisisi Startup, Siapa?

Kenna menjelaskan bahwa setelah satu bulan, tim IDN merespon ketertarikan sekolah-sekolah di Medan dan melakukan kunjungan langsung, kami menemukan banyak sekolah menyambut baik hadirnya IDN sebagai sebuah sarana yang dapat memberikan kemudahan bagi sekolah, siswa dan orang tua. 

Walaupun beberapa sekolah yang berada di sekitar kota medan mengalami kendala dalam hal sarana teknologi dikarenakan lokasi sekolah yang berada jauh dari ibu kota Medan. Tetapi mereka sangat tertarik untuk melakukan penerapan IDN di ruang lingkup sekolah mereka. 

"Kami menemukan hanya sekitar 20% institusi pendidikan, khususnya Universitas dan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) yang telah mengadaptasi sistem pembayaran otomatis menggunakan virtual account melalui bank. Sedangkan 80% sisanya masih menggunakan sistem pembayaran tunai/langsung dan pencatatan siswa dan keuangan secara manual, baik menggunakan komputer atau buku tulis," tambah Kenna.

Baca Juga: Agak Berbeda, Startup Healthtech Ini Tawarkan Katering yang Sudah Bersertifikasi

Salah satu sekolah pertama yang bergabung di Jaringan IDN berasal dari kota Medan, yaitu SMK Multi Karya di bawah naungan Yayasan Multi Gemilang Prestasi (http://smkmultikarya.sch.id/). Sudah dua tahun terakhir pihak sekolah menggunakan layanan pembayaran tagihan melalui transfer manual ke akun bank sekolah. 

IDN merupakan startup yang menjembatani instansi pendidikan dengan kanal pembayaran, seperti bank, aplikasi pembayaran, dan gerai ritel. IDN tidak hanya memudahkan orang tua dalam melakukan pembayaran tagihan pendidikan di berbagai kanal pembayaran Jaringan IDN namun juga memudahkan institusi pendidikan mengelola keuangan.

Jaringan IDN mengawali perjalanan pada bulan Maret 2018, kini telah bekerjasama dengan lebih dari 180 Lembaga Pendidikan di Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement