REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Staff Ahli dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia, Conrad Hendrarto, mengatakan Perguruan Tinggi (PT) salah satu pihak yang harus berperan dalam hal ini.
"Pengembangan SDMnya dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan teknologi pengolahan hasil pertanian dan pelatihan pengembangan mikrohidro dan biogas," kata Hendrarto di Hotel Grand Dafam Yogyakarta, Selasa (27/8).
Ia mengatakan, di era revolusi 4.0 Perguruan Tinggi harus sigap dalam pemberdayaan masyarakat desa. Tidak hanya mengembangkan SDA, namun juga SDM-nya.
"Seperti pengembangan teknologi tepat guna, serta pengembangan perekonomian desa yang ditandai dengan pelatihan pengembangan hutan desa dan pertanian organik,” tambahnya.
Ia menjelaskan, dari Kementerian Desa sendiri ada beberapa program utama yang dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya terkait produk unggulan kawasan pedesaan.
"Kita mencoba untuk memanfaatkan nilai tambah dari desa, tujuannya untuk meningkatkan skala ekonomi produksi," katanya saat mengisi Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat dengan tajuk Sinergi dan Strategi Akademisi, Business dan Government dalam Mewujudkan Pemberdayaan Masyarakat yang Berkemajuan di Era Industri 4.0.
Selain itu ada Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes. BUMDes ini katanya, menggerakkan masyarakat desa agar dapat memanfaatkan lingkungan untuk membantu perekonomiannya.
Sementara itu, Kepala LP3M UMY, Gatot Supangkat mengatakan, salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yang wajib untuk dilakukan yakni pngabdian kepada masyarakat. Tidak hanya dosen, mahasiswa juga wajib melakukan pengabdian masyarakat.
"Pengabdian kepada masyarakat sama pentingnya dengan penelitian dan pendidikan," kata Gatot.
Gatot juga menyoroti terkait versi pengabdian yang dilakukan dari masa ke masa. Pengabdian masa lalu, katanya, lebih menekankan bagaimana kegiatan yang tanpa biaya, membutuhkan penyuluhan, pelatihan, dan pembangunan fisik.
Sementara, pengabdian saat ini dapat menumbuhkan sinergi yang berkelanjutan antar program. Yang mana, masyarakat sebagai mitra pembangunan dan peluang bagi mitra untuk investasi.
"Sedangkan untuk masa depan lebih mengarah ke peluang kerja sama nasional atau internasional," jelasnya.