REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua panitia Idbyte E-sports 2019, Shinta Dhanuwardoyo, mengatakan, industri e-sports di Indonesia masih berada di tahap awal perkembangannya. Menurutnya, selama ini belum banyak pihak yang mengetahui besarnya potensi dan manfaat yang didapatkan dari industri tersebut.
Meski begitu, Shinta menilai, industri e-sports kini sedang berkembang pesat di Indonesia. Ia melihat, potensi ke depannya sangat baik.
Untuk memicu pertumbuhan industri e-sports di Indonesia, menurut Shinta, seluruh pihak di dalam ekosistem industri ini harus terlibat secara aktif dalam mengembangkannya. Seluruh stakeholder memiliki peran yang krusial dalam membantu mewujudkan ekosistem industri yang lebih kuat dan menghasilkan.
Industri e-sports, menurut Shinta, memerlukan bantuan pemerintah dan asosiasi e-sports sebagai regulator, komunitas e-sports, tim profesional, atlet, dan organisasi penyelenggara turnamen. Andil steamer atau youtuber yang memegang peranan penting dalam mempromosilan gim dan e-sports ke masyarakat serta perusahaan atau jenama sebagai sponsor dalam mendukung berbagai turnamen juuga dibutuhkan.
"Untuk 2020 mendatang, pasar e-sports di Indonesia diproyeksi akan tumbuh Rp 1,4 miliar hingga 2,4 miliar dolar AS," kata Shinta.
Menkominfo RI Rudiantara mengatakan, e-sports merupakan konvergensi yang pas antara dunia olahraga dan digitalisasi. Oleh karena itu, kehadirannya harus didukung sedini mungkin agar Indonesia mampu menjadi bangsa terkemuka di sektor ini, mumpung masih tahap awal perkembangannya. Apalagi, anak-anak muda tampak banyak yang berprestasi dan mampu mengambil manfaat dari e-sports, baik sebagai atlet maupun content creator.
"Untuk itu, Kementerian Kominfo selalu siap mendukung industri dengan cara menyediakan infrastruktur dan ekosistem yang kiranya dapat menunjang perkembangannya," ujarnya di sela konferensi pers Idbyte E-sports 2019 di Jakarta, Selasa (27/8).
Sekretaris Kemenpora RI, Gatot S Dewa Broto, mengatakan bahwa e-sports merupakan cabang olahraga baru yang telah diakui. Bahkan sudah banyak perlombaan berskala internasional yang diperuntukkan untuk pria dan wanita.
Demi menciptakan kesetaraan atlet e-sports di Indonesia, Kemenpora meyakini bahwa semua gender harus memiliki kesempatan yang sama dalam cabang olahraga ini. Gatot mengatakan, panggung, fasilitas, maupun penghargaan yang diberikan harus setara untuk kategori atlet pria maupun wanita.
"Itu akan memicu antusiasme para penggemar e-sports dari kalangan wanita untuk serius menggeluti cabang olahraga ini."