Rabu 28 Aug 2019 10:24 WIB

Pemesanan Makanan Lewat Daring Meningkat 8 Kali Lipat

Grab Kitchen mengumpulkan sekitar 8 hingga 10 pelaku usaha, dipusatkan di satu tempat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Grab Indonesia membuka Grab Kitchen untuk pertama kalinya di Kota Bandung, Selasa (27/8).
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Grab Indonesia membuka Grab Kitchen untuk pertama kalinya di Kota Bandung, Selasa (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Grab Indonesia membuka Grab Kitchen untuk pertama kalinya di Kota Bandung, Selasa (27/8). Dapur daring ini, di buka di Kota Bandung untuk menjawab tingginya gaya hidup warga Bandung memesan makanan.

Menurut Head of Marketing GrabFood and New Business Grab Indonesia Ichmeralda Altri Rachman, pertumbuhan pemesanan makanan secara daring terus meningkat setiap tahunnya. Begitupun di beberapa kota besar di Indonesia termasuk Kota Bandung. 

"Grab mencatat, pertumbuhan hingga delapan kali lipat setiap tahunnya," ujar Ichmeralda.

Bahkan, layanan Grab Food telah dilayani di 178 kota besar di Indonesia. Dari ratusan merchant pelaku usaha yang telah bergabung berjualan di Grab, 80 persennya adalah pelaku usaha kecil dan menengah.

Melihat tingginya pertumbuhan Grab Food, kata dia, Grab membuat inovasi Grab Kitchen sebagai dapur daring yang hanya melayani pemesanan melalui aplikasi Grab. 

"Layanan ini pertama di Bandung, dan telah berhasil dikembangkan di Jakarta di tujuh titik," katanya.

Grab Kitchen, kata dia, merupakan langkah Grab meningkatkan penetrasi kuliner di Kota Bandung. Karena, Grab Kitchen akan mengumpulkan sekitar 8 hingga 10 pelaku usaha, dipusatkan pada satu tempat. Grab Kitchen memberi kesempatan pedagang kuliner mengembangkan sayap di tempat lain. 

"Kami bekerja sama dengan merchant terbaik untuk menyajikan ragam hidangan favorit Kota Bandung," katanya. 

Ichmeralda menjelaskan, pengguna bisa mendapatkan berbagai keuntungan. Di antaranya, biaya pengantaran yang lebih murah, waktu pengantaran yang lebih cepat, dan pemesanan beberapa menu dari restoran yang berbeda dalam satu kali pemesanan.

Menurut dia, layanan tersebut hadir di Bandung tak lepas dari kebiasan warga Bandung yang memesan makanan ketimbang keluar rumah. Varian makanan yang dipilih didasarkan pada riset menu yang paling banyak dipesan konsumen. 

Lokasi Grab Kitchen, kata dia, juga didasari oleh analisis mendalam tentang pola perjalanan dan makan para pengguna aplikasi Grab untuk menyortir merchant potensial. Dengan menggabungkan analisa tersebut, data santapan terpopuler di GrabFood serta pergerakan konsumen, dan order makanan pada waktu makan, Grab Kitchen diharapkan mejadi pilihan favorit masyarakat Bandung. 

Sementara menurut Chief Operating Officer (COO) PT Champ Resto Indonesia, Hade Mboi, pihaknya menyambut baik kerja sama dengan Grab Food dalam melibatkan Gokana Ramen & Teppan serta BMK Baso Mie Kopi dari Champ Resto Indonesia. 

Karena, kata dia, semenjak bergabung dengan Grab Food, bisnisnya berkembang semakin pesat. Hal itu juga menjadi alasan gabung bersama Grab Kitchen. Yakni, penjualan lewat delivery meningkat sekitar 10 persen. 

"Semoga kerja sama ini bisa membuka lebih banyak peluang untuk merchant lain agar mereka juga dapat bergabung dengan Grab Kitchen dan membawa bisnisnya ke segmen pasar yang lebih besar,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement