Selasa 27 Aug 2019 10:12 WIB

Pergerakan Rupiah Dibayangi Sentimen Perang Dagang

Rupiah diprediksi bergerak melemah meskipun tipis.

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (27/8) diperkirakan masih dibayangi sentimen perang dagang AS dan Cina. Pada pukul 09.38 WIB, rupiah bergerak menguat 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 14.240 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.243 per dolar AS.

"Dalam transaksi hari ini, eskalasi perang dagang masih dominan sehingga rupiah masih akan melemah walaupun tipis," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi.

Ibrahim memprediksi pada hari ini rupiah kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp 14.210 per dolar AS hingga Rp 14.295 per dolar AS.

Pada Jumat (23/8) lalu, pemerintah Cina menyatakan bahwa pihaknya akan mengenakan tarif balasan terhadap barang-barang tambahan senilai 75 miliar dolar AS asal Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump merespons langkah tersebut dengan mengumumkan tarif tambahan untuk impor Cina. Trump juga meminta perusahaan-perusahaan AS untuk memindahkan operasionalnya dari Cina ke negara lain, termasuk kembali ke AS.

Namun, pernyataan Trump baru-baru ini meningkatkan harapan untuk meredanya perang dagang AS-Cina. Trump mengatakan Cina telah menghubungi pejabat perdagangan AS semalam untuk kembali ke meja perundingan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement