Jumat 23 Aug 2019 18:36 WIB

Sebanyak 700 Pelaku UMKM akan Bertemu di Bogor

kegiatan ini bertujuan untuk menaikkan peringkat UMKM lebih tinggi.

Rep: Khoirul Azwar/ Red: Hiru Muhammad
Tampak para panitia acara Meet and Bgreed yang diikuti UMKM di Bogor usai melakukan konferensi pers, Jumat (23/8).
Foto: dok. Istimewa
Tampak para panitia acara Meet and Bgreed yang diikuti UMKM di Bogor usai melakukan konferensi pers, Jumat (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sedikitnya 700 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan bertemu di Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (26/8) dalam acara ‘Meet & BGreat CEO’.

Acara pertemuan bisnis sekaligus edukasi ini  merupakan kerja sama antara Pemkab Bogor dengan Konsolidasi Bisnis.id untuk pengembangan  UMKM. CEO Konsolidasi Bisnis.id  Apriansah mengatakan,  kegiatan ini bertujuan untuk mendorong semangat berwirausaha, memberikan ide-ide baru untuk produk unggulan, serta upaya untuk menaikkan level pelaku UMKM ke tingkat yang lebih tinggi.

Meet & BGreat CEO akan dihadiri oleh para pelaku UMKM   dari berbagai bidang usaha, mulai dari kuliner, pengrajin sepatu rumahan, alas kaki, hingga pengrajin perhiasan, dan lainnya. “Selain bertukar pikiran, mereka akan mendapat pemaparan tentang mengelolaan bisnis, pengembangan pasar, pengemasan, dan  peluang melalui digital market,”ujarnya, Jumat (23/8).

Para pemapar materi sekaligus membagi pengalaman, antara lain pengusaha muda Witjaksono dan direksi Alfa Mart. Witjaksono nantinya  bukan hanya sebagai pemateri, tapi juga akan ikut terjun langsung melakukan pemibinaan  terhadap pelaku UMKM secara berkesinambungan, termasuk  mempertemukannya dengan pihak perbankan.

Dalam kegiatan ini, ratusan pelaku UMKM tersebut bakal mengukuhkan Bupati Bogor Ade Yasin sebagai Brand Ambassador UMKM yang akan mempromosikan produk-produk unggulan Bogor ke berbagai daerah.

Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bogor, Ronny Sukmana mengatakan, saat ini Kab Bogor memiliki sekitar 1,3 juta pelaku UMKM. Mereka membutuhkan pencerahan untuk bisa masuk era digital, seperti sekarang. “Kita inginkan mereka juga bisa berbisnis  melalui e-commerce. Tapi untuk menuju ke sana perlu  edukasi dari pengusaha yang sudah berpengalaman,” katanya.  

Ronny berharap dari jumlah 1.3 juta pelaku UMKM tersebut sebagian di antaranya bisa naik kelas ke  level yang lebih tinggi, sehingga akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kemajuan usaha masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement