Kamis 22 Aug 2019 14:00 WIB

Dirjen Kominfo: 5G Jangan Sampai Terasa Seperti 4G

Perlu transformasi digital secara internal untuk mewujudkan penerapan jaringan 5G.

Jaringan internet 5G. Ilustrasi
Foto: BBC
Jaringan internet 5G. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolaborasi dari berbagai pihak dibutuhkan agar penerapan jaringan telekomunikasi generasi kelima (5G) tidak terasa seperti jaringan generasi keempat (4G). Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail mengatakan, industri telekomunikasi perlu melakukan transformasi digital secara internal dalam mewujudkan penerapan jaringan 5G.

Ismail mengungkapkan, pemerintah siap mendukung perwujudan itu. Di lain sisi, ia mengingatkan bahwa penerapan transformasi digital yang membutuhkan waktu di Indonesia.

Baca Juga

"Harus diselesaikan biar 5G betul-betul rasa 5G, bukan rasa 4G," kata Ismail saat membuka seminar 5G, di Jakarta, Kamis.

Jaringan seluler 5G, menurut Ismail, mampu memberikan layanan kecepatan unduhan dan unggahan data secara signifikan yang jauh lebih cepat, jangkauan yang lebih luas, dan koneksi yang lebih stabil. Jaringan itu juga penting untuk pengembangan smart city dan perangkat Internet untuk segala (Internet of Things).

Data adalah hal krusial untuk era Internet of Things. Indonesia diharapkan bisa punya akses untuk menganalisis big data demi kepentingan pembangunan.

Jika memiliki akses tersebut, pemerintah, menurut Ismail, bisa menerapkan strategi yang tepat sasaran dan berdampak positif pada perekonomian jika memiliki akses terhadap big data itu.

Pendapat senada disampaikan Direktur Qualcomm Indonesia Shannedy Ong yang mengatakan data akan lebih bernilai dibandingkan komoditas ekonomi lain.

"Ke depan, data akan lebih berharga dibandingkan, misalnya minyak. Dan itu penting dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence)," kata Ong.

Ong mengatakan, peningkatan jumlah operator dan mitra perangkat orisinal (OEM) Qualcomm untuk produk pendukung jaringan 5G berlipat-lipat dibandingkan peluncuran 4G pada tahun-tahun sebelumnya.

"Komparasi 5G dan 4G kira-kira sepuluh kali lipat dari jumlah operator dan OEM. Jaringan 5G akan bawa perubahan signifikan dari sisi ekosistem partner, pemain industri, dan pemain di dunia global telekomunikasi," ujar Ong.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement