REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 10,54 triliun pada semester satu 2019. Angka ini tumbuh 27,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan penyaluran KUR semester satu 2019 sudah mencapai sekitar 42 persen dari target 2019 dengan jumlah penerima sebanyak 138.090 debitur.
"Sebesar 51 persen dari nilai tersebut (penyaluran KUR) atau Rp 5,4 triliun telah disalurkan ke sektor produksi yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa produksi," ujarnya saat acara Public Expose 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (19/8).
Panji merinci penyaluran KUR Bank Mandiri bidang usaha perdagangan sebesar Rp 5,17 triliun, diikuti sektor jasa produksi sebesar Rp 3,16 triliun, sektor pertanian dan perikanan sebesar Rp 1,83 triliun dan industri pengolahan sebesar Rp 383,3 miliar.
Adapun secara regional, penyaluran KUR terbesar dilakukan di Provinsi Sumatera, yakni kepada 31 ribu debitur senilai Rp 424,7 miliar dan Jawa kepada 83 ribu debitur senilai Rp 5.006 miliar
Menurutnya secara kumulatif atau 10 tahun terakhir ini Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 76,5 triliun kepada lebih dari 1,5 juta nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada hari ini Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggelar paparan publik secara digital dengan menggunakan teknologi Webinar dalam acara Public Expose Live 2019.
Public Expose Live 2019 diselenggarakan di Area Galeri BEI selama enam hari yang dibagi menjadi dua periode. Periode pertama berlangsung pada 19 hingga 21 Agustus 2019. Sementara periode kedua dilaksanakan pada 26 hingga 28 Agustus 2019.
Paparan publik itu diikuti oleh 42 perusahaan tercatat.