Rabu 14 Aug 2019 15:10 WIB

Berdikari akan Impor 10 Ribu Ton Daging Sapi Brasil

Impor daging dilakukan untuk meredam isu kekalahan Indonesia atas Brasil di WTO

Daging sapi impor yang sudah tidak beku (lumer) di Blok III, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).
Foto: Republika/Nugroho Habibi
Daging sapi impor yang sudah tidak beku (lumer) di Blok III, Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Berdikari (Persero) menyatakan akan mengimpor sebanyak 10 ribu ton daging sapi asal Brasil. Daging sapi asal Brasil ini rencananya akan mulai masuk ke Indonesia pada September hingga akhir tahun 2019 melalui kerja sama dengan asosiasi dan distributor.

Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo menjelaskan kuota impor daging sapi itu ditetapkan berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. “Kalau lancar, September sudah mulai masuk. Kalau kuota 10 ribu ton, mungkin tiga bulan hingga akhir tahun. Kami siap,” katanya dalam diskusi di Jakarta, Rabu (14/8).

Baca Juga

Eko menuturkan, sama halnya dengan penugasan impor daging kerbau tahun lalu, ada tiga BUMN yang ditunjuk yakni PT Berdikari, Perum Bulog dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Saat ini BUMN peternakan dan pangan itu mengaku masih menunggu surat penugasan impor daging sapi asal Brasil tersebut.

Lebih lanjut, Eko menilai impor daging sapi itu kemungkinan dilakukan sebagai upaya untuk meredam isu kekalahan Indonesia atas gugatan yang diajukan pemerintah Brasil ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena tidak membuka keran impor ayam.

“Mungkin impor ini jadi penyeimbang. Mungkin daging sapi Brasil akan masuk ke kita untuk meredam isu kalahnya kita di WTO karena tidak mengizinkan masuknya ayam mereka,” katanya.

Di sisi lain, Berdikari juga telah mendapatkan izin Kementerian Pertanian untuk melakukan impor 30 ribu ekor sapi bakalan yang rencananya akan selesai pada akhir 2019. Hingga saat ini perusahaan telah melakukan impor 9 ribu ekor sapi bakalan dari Australia.

Bisnis sapi PT Berdikari (Persero) ditopang dengan pola kemitraan dengan peternak rakyat, yang sudah berjalan di Lebak dan Bojonegoro, dengan populasi sekitar 620 ekor.

Selain bisnis sapi, BUMN itu juga terus mengembangkan bisnis peternakan ayam terintegrasi. Perusahaan pelat merah itu saat ini memiliki dua peternakan ayam indukan atau grand parent stock (GPS) yang berlokasi di Tasikmalaya dengan populasi sekitar 54 ribu ekor GPS dan Pasuruan dengan populasi sekitar 36 ribu GPS. Rata-rata produksi farm GPS per bulan adalah sekitar 120 ribu ekor DOC parent stock (PS).

Berdikari juga memiliki dua peternakan parent stock (PS) yang terletak di Sukabumi dan Medan dengan populasi masing-masing farm sekitar 25 ribu ekor.

Tahun ini perusahaan juga telah memproduksi DOC final stock di peternakan Sukabumi. Berdikari juga berencana untuk menambah peternakan PS yang berlokasi di Ciamis dengan recana kapasitas populasi sekitar 70 ribu ekor. Dari ketiga peternakan PS tersebut target produksi FS per bulan ini diperkirakan mencapai sekitar 320 ribu ekor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement