Senin 12 Aug 2019 13:56 WIB

Raihan Dana dari Pasar Modal Capai Rp 109,2 Triliun

Emiten baru tercatat sebanyak 29 perusahaan dengan penghimpunan dana Rp 8,5 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Peringatan 42 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, di Jakarta, Senin (12/8).
Foto: Republika/Retno Wulandhari
Peringatan 42 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, di Jakarta, Senin (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga pertangahan tahun, pasar modal Indonesia terus menujukkan kinerja yang positif. Hal tersebut tercermin dari sisi penghimpunan dana yang mencapai Rp 109,2 triliun hingga akhir pekan lalu. 

"Emiten baru tercatat sebanyak 29 perusahaan dengan nilai penghimpunan dana sebesar Rp 8,5 triliun," ujar Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, Senin (12/8).

Baca Juga

Selain itu, penguatan juga tercermin dari sisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat dan Yield Surat Berharga Negara (SBN) yang mengalami penurunan. Di tengah tingginya ketidakpastian perekonomian global, IHSG masih positif dengan kemarin ditutup menguat 1,41 ytd dan rata-rata yield SBN masih mengalami penurunan 69 basis poin (bps).

Menurut Wimboh, kinerja positif ini ditopang oleh kondisi makro ekonomi yang masih solid. Pertumbuhan ekonomi dapat dijaga di atas 5 persen, sedangkan inflasi terjaga rendah 3,32 persen yoy per Juli 2019. Selain itu per Juli 2019, cadangan devisa juga terus tumbuh 125,9 miliar dolar AS sejalan masuknya dana investor asing.

Wimboh menambahkan, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) yang cukup besar. Sampai dengan akhir minggu lalu, net buy investor asing di pasar saham cukup besar mencapai Rp 64,9 triliun (year to date/ytd) dan dipasar SBN sebesar Rp 113,4 triliun ytd.

Agar pasar modal lebih relevan, menurut Wimboh, upaya pendalaman menjadi penting baik dari sisi suplai, permintaan, maupun penyempurnaan infrastruktur. Di samping itu, sinergi dengan berbagai pihak juga perlu dilakukan, termasuk penguatan fundamental emiten melalui penerapan manajemen risiko dan juga tata kelola yang baik.

Senada dengan OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui kinerja pasar modal selama 42 tahun terakhir mengalami peningkatan yang pesat. Pasar modal Indonesia mencatatkan rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sebesar Rp 9,74 triliun.

Sampai 9 Agustus 2019, terjadi peningkatan likuiditas perdagangan yang representasikan oleh volume, nilai, dan frekuensi transaksi saham harian. "Volume transaksi harian naik 35 persen,  RNTH naik 16 persen, dan frekuensi transaksi saham harian naik 17 persen dibandingkan periode sebelumnya," ujar Direktur Utama, Inarno Djajadi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement