Senin 12 Aug 2019 10:13 WIB

Destry: Bauran Kebijakan BI akan Dicontoh Negara Lain

BI akan melanjutkan bauran kebijakan hingga tahun depan

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Deputi Gubernur Senior BI,  Desry Damayanti saat pelaksanaan kegiatan Idul Adha 1440 Hijriah di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Ahad (11/8).
Foto: dok. Bank Indonesia
Deputi Gubernur Senior BI, Desry Damayanti saat pelaksanaan kegiatan Idul Adha 1440 Hijriah di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Ahad (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyakini bauran kebijakan atau policy mix yang telah dilakukannya akan dicontoh oleh bank sentral negara lain. Bauran kebijakan ini meliputi kebijakan moneter, sistem pembayaran dan makroprudensial.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destru Damayanti mengatakan pihaknya akan melanjutkan bauran kebijakan tersebut hingga tahun ini. "Policy mix, itu akan terus dan saya rasa itu salah satu terobosan bank sentral dan ada beberapa bank sentral yang akan ikuti policy mix yang dilakukan Bank Indonesia. Jadi tidak hanya melaksanakan tugas moneter, tapi juga dari sisi makroprudensial," ujarnya akhir pekan kemarin.

Baca Juga

Meski demikian, Destry tidak menjelaskan dengan detail bank sentral negara mana yang akan meniru. Selain itu, Destry juga akan fokus menjaga stabilitas keuangan.

"Masalahnya sektor keuangan kita ini masih dangkal, sehingga ada gejolak sedikit di global, kita jadi goyang. Untuk itu BI, OJK, dll itu harus bisa membuat market itu lebih dalam," jelasnya.

Menurutnya saat ada gejolak maka Indonesia akan rentan kena dampak negatifnya. Salah satunya, langsung menyerang ke nilai tukar rupiah yang terlihat melemah sejak awal bulan ini akibat kebijakan China yang melemahkan nilai tukar Yuan.

Artinya dari Bank Indonesia akan terus mempertahankan kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif. Sebab, dengan adanya goncangan global pasti akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan.

"Terkadang di sisi domestik tidak ada sesuatu apapun tapi di global ada suatu goncangan kita akan goncang juga. Ini diharapkan kalau kita menjaga stabilitas makro tentu kita tidak perlu panik, market tidak perlu panik biasanya goncangan sifatnya sesaat," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement