Jumat 09 Aug 2019 10:42 WIB

Manfaatkan Bonus Demografi Perlu Perubahan Kegiatan Ekonomi

Dibutuhkan dibutuhkan sistem pengelolaan yang bersifat cluster untuk dorong ekonomi

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution
Foto: Bea Cukai
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, bonus demografi menjadi tantangan terbesar Indonesia untuk terus menjaga kestabilan ekonomi. Ia menyebutkan, dibutuhkan transformasi atau perubahan bentuk dalam ekonomi untuk mengubah tantangan tersebut sebagai sebuah potensi besar dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi  

Darmin menuturkan, transformasi yang dibutuhkan bukan dari segi sektor, melainkan kegiatan ekonomi. Artinya, dibutuhkan sistem pengelolaan yang lebih bersifat cluster dari setiap sektor agar hasilnya dapat lebih maksimal terhadap masyarakat maupun ekonomi Indonesia. "Sektornya tetap, tapi mereka tidak lagi bermain sendiri-sendiri," ujarnya dalam pembukaan Seminar Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Jumat (9/8). 

Darmin memberikan contoh di sektor pertanian. Para petani kini tidak lagi menggarap lahannya yang seluas 0,3 sampai 0,4 hektare secara sendiri. Mereka dapat bekerja sama atau bermitra dengan rekan petani lainnya untuk menghasilkan sebuah cluster pertanian yang dikelola bersama. 

Konsep ini merupakan pergeseran dari transformasi struktural yang sempat eksis pada zaman orde baru. Saat itu, penduduk di sektor tradisional, termasuk masyarakat pedesaan, diajak untuk pindah ke sektor modern. Sebab, sektor modern ini dinilai sebagai pencipta nilai tambah yang lebih tinggi. 

Darmin menilai, konsepsi transformasi struktural tersebut bagus. Hanya saja, jumlah penduduk Indonesia terlalu banyak. Ketika ada arus perpindahan, arusnya terlalu tinggi dan berpotensi menimbulkan kekacauan. 

"Oleh karena itu, kami melihatnya tidak harus lagi pindah dari desa ke kota atau pertanian ke industri, melainkan kegiatan ekonominya yang ditransformasikan," tuturnya. 

Darmin menjelaskan, pengelolaan secara cluster dapat menjadi kunci menghadapi bonus demografi. Hanya saja, manajemen ini membutuhkan gerakan sosial yang dilakukan secara bersama-sama oleh berbagai pemangku kepentingan. 

Tidak hanya pelaku usaha yang bersinggungan langsung dengan suatu sektor, kemitraan cluster juga harus melibatkan pelaku di kegiatan penunjangnya. Misal, distributor untuk memperlancar arus penyaluran hasil produksi pertanian. "Jadi, nanti value addednya lebih baik," ujar Darmin. 

Darmin menjelaskan, transformasi kini menjadi kunci dalam melahirkan pertumbuhan ekonomi yang mampu melepaskan Indonesia dari jebakan negara kelas menengah ke negara berpenghasilan maju. Tidak hanya transformasi kegiatan ekonomi, juga dalam hal teknologi, administrasi, manajemen dan sebagainya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement