Jumat 09 Aug 2019 00:02 WIB

Tak Hanya Melancong, Milenial Diminta Bantu Promosi Wisata

Generasi milenial harus tahu apa keunggulan pariwisata Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung menikmati hutan wisata Top Selfie Hutan Pinus Kragilan di dusun Kragilan, Kecamatan Pakis, Kab Magelang Jawa Tengah Selasa (27/6).
Foto: Republika/Nico Kurnia jati
Pengunjung menikmati hutan wisata Top Selfie Hutan Pinus Kragilan di dusun Kragilan, Kecamatan Pakis, Kab Magelang Jawa Tengah Selasa (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata, Arief Yahya meminta para milenial yang gemar melaukan traveling untuk tidak hanya sekadar berwisata. Namun, diminta membantu mempromosikan destinasi wisata yang telah dikunjungi.

Arief berujar, pariwisata era ekonomi digital tidak bisa lepas dari milenial dan gaya hidupnya yang serba digital. Karena itu, keterlibatan milenial untuk mengenalkan destinasi wisata nusantara kepada publik tidak bisa dilepas.

Baca Juga

"Milenial ini diharapkan bukan lagi hanya penikmat wisata," kata Arief Yahya dalam keterangannya, Kamis (8/8).

Ia menuturkan, sekitar 51 persen traveler di Indonesia merupakan generasi milenial. Baik itu wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantaran. Dari jumlah itu, sekitar 70 persen wisatawan melakukan search and share via digital.

"Digital merupakan keniscayaan. Pariwisata kita bisa naik pertumbuhannya karena go digital," kata dia.

Arief mengatakan, generasi milenial harus tahu apa keunggulan pariwisata Indonesia. Ia menyebut, Indonesia telah berkali-kali mendapat penghargaan destinasi wisata terbaik. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan top 10 negara terindah yang wajib dikunjungi wisatawan.

"Keunggulan pariwisata inilah yang harus dimanfaatkan oleh milenial," katanya menambahkan. 

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Milenial Gabriella Patricia Mandolang menambahkan, pesatnya perkembangan industri pariwisata membuka kesempatan generasi milenial untuk terlibat langsung, bukan hanya sebagai wisatawan tapi sebagai pelaku. 

Ia berpendapat, wisatawan milenial memiliki kekuatan yang cukup baik di dunia pariwisata. Sebab, jumlah populasi mereka yang besar dan aktif di dunia maya setiap hari. Hanya saja, mereka belum dapat dilayani dengan baik.

"Kita belum memiliki event pariwisata milenial dalam Calendar of Event (CoE) bahkan tidak ada tim yang didedikasikan untuk milenial. Untuk itu, kami membentuk Tim Percepatan Milenial karena hanya milenial yang tahu apa yang disukai generasi mereka," kata dia.

Untuk menarik wisatawan milenial, Gaby mengatakan ada tiga hal yang menjadi fokus utama Tim Percepatan Milenial. Yakni mengkurasikan event milenial untuk, destinasi yang ramah untuk kaum milenial, serta membuat perlombaan wisata untuk milenial dalam bentuk video, foto, atau blog.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement