REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyesalkan terjadinya pemadaman listrik secara total di wilayah Jabodetabek hingga Jawa Barat dan lainnya. Hal ini bisa menjadi tengara bahwa infrastruktur pembangkit PT PLN (Persero)belum handal.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan program pemerintah seharusnya bukan hanya menambah kapasitas pembangkit PLN, tetapi juga harus meningkatkan keandalan pembangkit PLN.
“Program pemerintah juga harus mendukung infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi, dan lain-lain,” ujarnya kepada Republika, Senin (5/8).
Menurut Tulus padamnya listrik di Jabodetabek, bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor pelaku usaha. Hal ini bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia.
“Kalau di Jakarta saja seperti ini, bagaimana di luar Jakarta, dan atau di luar Pulau Jawa?,” ucpanya.
Untuk itu, YLKI meminta managemen PT PLN untuk menjelaskan pada publik apa penyebab gangguan pembangkit di Surabaya. Sekaligus PLN memberikan kompensasi pada konsumen, bukan hanya berdasar regulasi teknis yang ada, tetapi berdasar kerugian riil yang dialami konsumen akibat pemadaman ini.