Senin 05 Aug 2019 09:32 WIB

YLKI: Pemadaman Listrik Sinyal Buruk Investasi di Indonesia

Padamnya listrik bukan hanya merugikan konsumen residensial, tetapi juga pelaku usaha

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Penumpang menuruni Kereta Rel Listrik (KRL) ketika adanya pemadaman listrik, Stasiun Manggarai, Jakarta, Ahad (4/8).
Foto: Republika/Prayogi
Penumpang menuruni Kereta Rel Listrik (KRL) ketika adanya pemadaman listrik, Stasiun Manggarai, Jakarta, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyesalkan terjadinya pemadaman listrik secara total di wilayah Jabodetabek hingga Jawa Barat dan lainnya. Hal ini bisa menjadi tengara bahwa infrastruktur pembangkit PT PLN (Persero)belum handal.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan program pemerintah seharusnya bukan hanya menambah kapasitas pembangkit PLN, tetapi juga harus meningkatkan keandalan pembangkit PLN.

Baca Juga

“Program pemerintah juga harus mendukung infrastruktur pendukung lainnya, seperti transmisi, gardu induk, gardu distribusi, dan lain-lain,” ujarnya kepada Republika, Senin (5/8).

Menurut Tulus padamnya listrik di Jabodetabek, bukan hanya merugikan konsumen residensial saja tetapi juga sektor pelaku usaha. Hal ini bisa menjadi sinyal buruk bagi daya tarik investasi di Jakarta dan bahkan Indonesia.

“Kalau di Jakarta saja seperti ini, bagaimana di luar Jakarta, dan atau di luar Pulau Jawa?,” ucpanya.

Untuk itu, YLKI meminta managemen PT PLN untuk menjelaskan pada publik apa penyebab gangguan pembangkit di Surabaya. Sekaligus  PLN memberikan kompensasi pada konsumen, bukan hanya berdasar regulasi teknis yang ada, tetapi berdasar kerugian riil yang dialami konsumen akibat pemadaman ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement