Perusahaan transportasi berbasis aplikasi online, Gojek kini telah merambah ke lima negara di Asia Tenggara diantaranya Vietnam, Thailand dan Singapura. Presiden Gojek Grup Andre Soelistyo mengklaim di lima negara tersebut, Gojek mengalami pertumbuhan bisnis yang pesat.
“Perkembangannya cukup pesat. Contohnya di Vietnam lewat pelayanan roda dua, kami sekarang estimasi 40 persen market share. Sangat dekat sekali dengan pemain besar di sana. Dan juga layanan Go Food sudah menjadi pemain food delivery terdepan di Vietnam,” kata Andre di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Sementara itu di Thailand, kendati baru beberapa bulan lalu resmi beroperasi, namun Gojek lewat layanan Go-Car mendapat respon positif di sana. "Trennya mirip untuk mencapai pangsa pasar yang ditargetkan,” ucapnya.
Baca Juga: Go-Pay Belum Mau "Pisah" dari Go-Jek
Khusus di Singapura kata Andrew, pihaknya tengah mengkaji untuk menambah layanan selain Go-Car yakni Go-Food. Pihaknya sedang mengkaji regulasi keberadaan roda dua di Singapura.
“Bedanya Singapura dan Indonesia, transportasi dua roda tidak ada. Gak ada motor di sana. Namun kami masih mengkaji solusi seperti apakah yang bisa memberikan hasil yang sama,” tambahnya.
Co-Founder Gojek, Kevin Aluwi menambahkan sejak diluncurkan hingga saat ini Gojek mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dari Juni 2016 hingga Juni 2019, jumlah transaksi yang diproses dalam platform melesat hingga 1.100%, atau 12 kali lipat.
“Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh peningkatan permintaan konsumen akan layanan terintegrasi dari Gojek,” kata Kevin.
Gojek yang dimulai dengan 20 mitra pengemudi, kini telah bermitra dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, 400 ribu mitra merchant dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara.