Rabu 24 Jul 2019 00:46 WIB

Dukung Penurunan Harga Tiket, Pariwisata Sudah Beri Diskon

Diskon diberikan pelaku sektor pariwisata karena adanya penurunan okupansi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi hotel di Jakarta
Foto: dok. Teraskita Hotel
Ilustrasi hotel di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meminta sektor pariwisata dan penerbangan bisa berkolaborasi memberikan diskon untuk mengupayakan persoalan tiket pesawat. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani mengatakan tanpa diminta pada dasarnya pengusaha di sektor pariwisata sudah memberikan diskon.

Meskipun begitu, Haryadi mengakui koordinasi untuk sharing diskon dengan sektor penerbangan belum dilakukan. Hanya saja dia memastikan bukan berarti selama ini pengusaha sektor pariwisata tidak memberikan diskon.

Baca Juga

“Tanpa disuruh kita pasti turunkan untuk tingkatkan okupansi,” kata Haryadi di Jakarta, Selasa (23/7).

Salah satunya adalah anggota Apindo yang memiliki hotel di sekitar Jalan Wahid Hasyim, Jakarta. Di lokasi tersebut, terdapat 24 hotel dan sekitar 3.000 kamar. Haryadi mengatakan banyak penyewa hotel di lokasi tersebut yang ingin berbelanja ke Pasar Tanah Abang.

Hanya saja, Haryadi mengatakan hotel di kawasan tersebut juga mengalami penurunan okupansi. “Ternyata semester pertama ini turun. Hanya 42 persen okupansinya,” jelas Haryadi.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka pengusaha terpaksa memberikan diskon untuk meningkatkan okupansi. Padahal, menurutnya hal tersebut berimbas ke pedagang di Pasar Tanah Abang karena banyak orang di luar Jakarta berbelanja di sana.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengusulkan kebijakan adanya kolaborasi pemberian diskon dari beberapa stakeholder untuk mengatasi persoalan harga tiket pesawat. Hal tersebut sudah dia sampaikan dalam rapat koordinasi terkait evaluasi penurunan harga tiket di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Senin (22/7). 

Budi mengusulkan adanya kerja sama antara sektor pariwisata dan penerbangan, khususnya stakeholder maskapai. "Jadi nanti sharing diskon untuk dilakukan secara bersama-sama untuk rute tujuan tertentu," kata Budi di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin.

Mengenai usulan tersebut, Budi menuturkan masih perlu dibahas lebih detail lagi sebelum diterapkan. Budi mengatakan pembahasan untuk sharing diskon tersebut masih harus dibahas selama dua pekan hingga satu bulan ke depan. 

"Misalnya, pariwisata kasih 50 persen, aviasi juga 50 persen untuk tempat tertentu dan waktu tertentu," tutur Budi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement