Selasa 23 Jul 2019 15:00 WIB

OJK Dukung Jawa Tengah Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Dalam menyusun kebijakan, OJK bisa memberikan kontribusi kepada Jawa Tengah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Jawa Tengah memiliki potensi yang besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dukungan infrastruktur yang memadai dan kompetisi dunia industri yang cukup tinggi menjadi alasannya.

Oleh karena itu, jelasnya, OJK melihat Jawa Tengah memiliki potensi yang cukup besar untuk dibantu agar potensi tersebut bisa dioptimalkan dan mampu menciptakan efek domino bagi perekonomian daerah.

"Dari mapping OJK, Jawa Tengah sudah didukung oleh infrastruktur lengkap dan terus berkembang, terlebih dengan akan dibangunnya jalan tol Solo-Yogya dan Bawen- Yogya," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso.

Adanya kompetisi usaha yang tinggi di dunia industrinya, iklim investasi yang relatif sejuk ada peluang efek ganda yang bisa diciptakan guna mendorong perekonomian daerah dan bahkan perekonomian nasional.

Ia juga melihat, garis kebijakan yang dilakukan pemerintah daerah juga cukup mendukung upaya tersebut. "Maka kami di OJK akan prioritaskan untuk membantu Jawa Tengah, dengan membuat kebijakan keuangan yang in line,” tegas Wimboh.

Mantan kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) di New York 2012 ini menambahkan, dalam menyusun kebijakan, OJK bisa memberikan kontribusi kepada Jawa Tengah.

Misalnya dalam hal alokasi kredit, orientasi ekspor, substitusi impor, memberikan masukan kepada perbankan untuk terus mendorong bussines plan.

Sehingga, harapannya target angka pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah sebesar tujuh persen dapat tercapai bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional yang juga bakal ditentukan oleh laju pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah.

"Maka percepatan pembangunan daerah, salah satunya di Jawa Tengah, nantinya mampu berkontribusi signifikan, bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Wimboh, dalam keterangannya.

Sebelumnya, dalam acara sharing session bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga mengajak seluruh anggota Dewan Komisioner OJK untuk berdiskusi terkait dengan peluang dan tantangan ini.

Menurut gubernur, dari sharing session ini bakal bisa dilihat, apakah kebijakan yang dibuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah khususnya dalam hal regulasi, bisa kongruen atau sebaliknya, malah mengganggu.

Pun demikian halnya dengan sektor mana saja yang akan menjadi prioritas. Insentif dan disinsentif apa yang bisa dilakukan, serta pola pembiayaan seperti apa yang perlu dilakukan.

“Saya bisa dapatkan dari forum ini, sekarang kalau mau tumbuh sesuai target tujuh persen, maka segala sesuatunya harus dipersiapkan dan kita akan menurunkan detail programnya seperti apa," kata gubernur.

Ganjar juga mengungkapkan,  meski nanti akan ada problem, pengusaha akan dirangkul dan diajak sharing untuk ditangani secara kasuistik. "OJK siap membantu pol-polan dalam hal ini,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement