Perusahaan transportasi berbasis aplikasi online, Go-Jek melakukan pergantian logo (rebranding) pada hari ini (22/7). Dari pengamatan Warta Ekonomi, warna hijau tetap mendominasi logo baru tersebut dengan logo lingkaran tidak sempurna dan titik (dot) di bagian tengahnya. Tulisan Go-Jek kini menggunakan huruf kecil warna putih, dan tanpa tanda hubung (Go-jek).
Co Founder Go-Jek, Kevin Aluwi mengatakan perubahan logo ini merupakan tonggak sejarah yang menandai evolusi Go-Jek dari layanan ride hailing menjadi sebuah ekosistem terintegrasi yang menggerakkan orang, barang, dan uang. Kevin mengatakan sejak diluncurkan pada Juni 2016 hingga saat ini, Go-Jek mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
Baca Juga: Go-Jek dan Astra Akhirnya Rilis Joint Venture, Namanya....
“Jumlah transaksi yang diproses melesat hingga 1.100 persen atau 12 kali lipat. Pertumbuhan signifikan ini didorong oleh peningkatan permintaan konsumen akan layanan terintegrasi dari Gojek,” kata Kevin di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Selain dari sisi transaksi, peningkatan pesat juga terlihat dari jumlah mitra. Dari 20 mitra pengemudi, kini Go-Jek telah bermitra dengan lebih dari 2 juta mitra pengemudi, 400 ribu merchant dan 60 ribu penyedia jasa di Asia Tenggara.
Sementara itu Founder dan CEO Go-Jek Group, Nadiem Makarim menambahkan kehadiran logo bari ini diilhami oleh perjalanan Gojek yang telah berhasil menjadi platform teknologi terdepan di Asia Tenggara.
Baca Juga: Go-Jek Tawarkan Asuransi Buat Jamin Tiket Pesawat
“Logo baru ini melambangkan satu tombol untuk semua. Lingkaran di logo baru ini mewakili ekosistem gojek yang semakin solid untuk memberikan manfaat untuk semua,” kata Nadiem.
Nadiem pun berharap dengan logo baru ini, Gojek akan terus berinovasi menghadirkan berbagai cara pintar untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan terus memberikan dampak sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika