Senin 22 Jul 2019 22:22 WIB

Program Simantri Kementan Meningkatkan Kesejahteraan Petani

Simantri membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan mendukung pariwisata.

Red: EH Ismail
Seorang petani memanen bunga melati di Desa Sidaharja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2019).
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Seorang petani memanen bunga melati di Desa Sidaharja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelbagai upaya dilakukan Kementerian Pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satunya Simantri (sistem manajemen pertanian terintegrasi) yang merupakan salah satu program pertanian andalan PEMDA Kabupaten Manggarai. 

"Anak-anak bisa bersekolah dengan baik dan perekonomian kami meningkat," ujar beberapa petani penerima kegiatan Simantri di Kab. Manggarai, Propinsi NTT.  

Kadistan Kabupaten Manggarai, Yoseph Mantara saat di lapangan mengatakan bahwa ada dua program prioritas kabupaten tersebut, yaitu SIMANTRI dan hortikultura umum. SIMANTRI didukung oleh beberapa dinas dan menjalankan tugasnya sesuai tugas dan fungsi masing-masing. 

"Kegiatan SIMANTRI  dibuat untuk mengembangkan komoditas hortikultura yang dapat mendukung pariwisata khususnya di daerah Labuan Bajo. Kita tahu di Labuan Bajo terdapat pulau komodo yang merupakan destinasi wisata dan tercatat sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia," papar Yoseph.

Dirinya menuturkan bahwa program ini didukung beberapa pihak, di antaranya Dinas PUPR untuk penyediaan infrastruktur dan irigasi, Dinas Perdagangan membantu dalam proses pemasaran, Dinas Peternakan menyediakan hewan ternak (sapi) dan kotorannya diolah menjadi bokashi. 

"Lalu Dinas Pertanahan membantu dalam urusan sertifikat tanah petani, Dinas Koperasi membantu dalam hal pendampingan dalam manajemen keuangan untuk petani. Sebagai leader  adalah Dinas Pertanian yang menyediakan benih sayuran dan buah semusim, greenhouse , pendampingan dan pembinaan bagi kelompok dalam hal berbudidaya hortikultura," tambah Yoseph.

Simantri Kabupaten Manggarai akan dijadikan percontohan bagi kabupaten lain di Provinsi NTT. Dari 2017 - 2019, kegiatan SIMANTRI telah berhasil dibangun 20 greenhouse besar berukuran 8 m x 25 m dan 75 unit greenhouse mini berukuran 5 m x 8 m yang telah menanam 25 jenis komoditas hortikultura di antaranya cabai, tomat, buncis, brokoli, sawi, melon dan semangka. 

"Program ini terus berkembang. Sampai saat ini telah terbentuk 30 kelompok tani yang tersebar di 12 kecamatan dan 2 kelompok dari 30 kelompok yang tersentuh kegiatan Simantri dikelola oleh TNI," lanjut Yoseph.

Kelompok Wirasakti beranggotakan TNI dengan menggunakan lahan milik bandara seluas 1,8 hektare. TNI memanfaatkan lahan tersebut sebagai bagian dari salah satu penerima kegiatan Simantri 2019. 

"Mereka mendapat penghasilan tambahan. Badan menjadi sehat, pikiran fresh melihat tanaman tumbuh dan menghasilkan. Tidak hanya tahu bagaimana mengangkat senjata tetapi juga tahu bagaimana berbudidaya dibawah bimbingan PPL Alim," ujar Lamper, ketua kelompok.

Dari program Simantri ini diharapkan selain dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani dan  mendukung pariwisata khususnya di Labuan Bajo. 

"Hasil penjualan kelompok mulai 2017, pertama mendapat kegiatan Simantri sampai tanggal 30 Juni 2019 totalnya Rp 538 jut lebih. Fantantis. Manfaat positif sangat dirasakan oleh petani. Selain dapat meningkatkan perekonomian juga membantu biaya kuliah anak," ujar PPL PPL Agnes Purnama Ndendong, pendamping kelompok Simantri III.

Pemasaran produk hortikultura yang dihasilkan oleh kelompok tani Simantri tidaklah sulit. Pasar lokal ke pasar ruteng, borong, bajawa, dan sampai ke manggarai barat.

Dihubungi terpisah, PLH Direktur STO Mardiyah Hayati berharap program ini dapat bersinergi dengan kegiatan APBN. "Mudah-mudahan kegiatan Simantri ini dapat disinergikan dengan kegiatan APBN. di mana Kabupaten Manggarai mendapat alokasi dana APBN untuk komoditas cabai, bawang merah dan bawang putih. Di sini sangat dibutuhkan data yang akurat, produksi dan luas tanam yang tercatat di BPS," ujar Mardiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement