Kamis 11 Jul 2019 18:29 WIB

Milenial Indonesia Sibuk Menabung Daripada Investasi

44 persen milenial Indonesia berinvestasi hanya satu kali tiap tahunnya.

General Manager Luno di Asia Tenggara, David Low
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
General Manager Luno di Asia Tenggara, David Low

REPUBLIKA.CO.ID, Luno selaku perusahaan global terkemuka di bidang pertukaran aset kripto, telah mengumumkan hasil survei globalnya yang bertajuk ​The Future of Money. Survei tersebut bertujuan untuk mempelajari sikap terhadap uang (​Money Attitudes) atas 7.000 responden yang tersebar di benua Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Survei ini juga mencakup kelompok milenial (23-38 tahun) dan menganalisis perilaku mereka dalam hal manajemen keuangan, investasi, dan tabungan.

Berdasarkan hasil survei dari para responden di Indonesia, Luno menemukan bahwa sekitar 69 persen dari kaum milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi. Alhasil, kaum milenial Indonesia masih sibuk menabung daripada menggunakan uang yang mereka miliki untuk investasi.

Sekitar 44 persen milenial hanya berinvestasi sekali setiap satu atau dua tahun, dan bahkan 20 persen dari mereka tidak berinvestasi. Padahal, survei juga menemukan 79 persen kaum milenial telah menetapkan anggaran bulanan dan 70 persen dari mereka cenderung mengikuti rencana anggaran tersebut.

Temuan ini mengindikasikan bahwa kaum milenial Indonesia sebenarnya cukup disiplin dengan rancangan anggaran keuangan mereka. Namun mereka hanya tidak mengetahui bagaimana menggunakan uang ini juga untuk investasi, daripada sekedar menyimpannya dalam rekening bank.

Populasi milenial Indonesia diperkirakan akan mencapai 34 persen dari total populasi pada 2020, dan akan menjadi salah satu pendorong utama perekonomian negara. Karena itu, penting agar kaum milenial mempelajari lebih lanjut kelebihan dan manfaat dari strategi investasi yang terstruktur.

“​Seiring dengan pertumbuhan yang dialami populasi milenial, baik dalam produktivitas maupun usia, mereka perlu untuk mulai mencari cara menginvestasikan uang mereka. Tidak hanya uang tambahan, melalui investasi mereka juga akan memperoleh kebebasan finansial dalam jangka panjang, yang merupakan salah satu kebutuhan kaum milenial," kata David Low selaku General Manager Luno di Asia Tenggara, Kamis (11/7).

Hasil survei juga menunjukkan pentingnya sumber informasi yang jelas bagi investor baru. Kaum milenial adalah generasi ​digital savvy (cerdas digital) sehingga informasi kreatif menggunakan perangkat mobile dan platform online perlu diimplementasikan.

Hal ini sejalan dengan survei Luno yang menemukan bahwa 34% kaum milenial Indonesia mencari informasi keuangan melalui aplikasi dan situs web online. Luno, yang memasuki pasar Indonesia pada tahun 2016, telah menyadari pengaruh dan potensi masa depan industri aset kripto di Indonesia.

“Misi Luno adalah untuk mengedukasi masyarakat luas, termasuk milenial Indonesia mengenai bagaimana aset kripto dapat dijadikan pilihan aset alternatif untuk investasi. Dengan memastikan platform kami tetap mudah dan aman untuk digunakan, kami terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Indonesia," tambah David.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement