REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Hunian berupa apartemen yang terintegrasi dengan transportasi massal atau transit oriented development (TOD) memberikan keuntungan tersendiri bagi kaum milenial. Menurut Manager Biro Pemasaran PT Adhi Commuter Properti Djoko Santoso, apartemen terintegrasi TOD ini bisa menjadi pilihan investasi bagi kaum milenial.
"Apartemen itu memiliki kenaikan investasi sekitar 20-30 persen. Apalagi, kalau sudah topping off," ujar Djoko di Bekasi, Sabtu (17/11).
Menurutnya, kaum milenial ini memiliki rata-rata pendapatan itu sekitar Rp 6 juta. "Dengan pendapatan itu, kaum milenial dapat berinvestasi secara patungan. Misalnya saja, patungan bertiga. Setiap bulan cukup mengeluarkan Rp 3 juta per bulan. Kami menyediakan AJB dengan share kepemilikan dengan masing-masing nama," ujar Djoko.
Ia mengatakan bahwa program LRT City ini sebesar 30 persen diperuntukan bagi kaum milenial untuk memiliki hunian. "Untuk harga apartemen Rp 500 juta. Uang muka sekitar Rp 50 juta. Nah, uang muka bisa dicicil sebanyak 24 kali atau per bulannya sekitar Rp 3 jutaan. Setelah itu, baru KPR. Itu hitunganya murah banget," imbuh Djoko.
Menurutnya, berinvestasi apartemen yang berdekatan dengan transportasi massal seperti LRT ini memiliki banyak keuntungan. "Apartemen kami integrated langsung ke apartemen dengan jarak 0 KM. Ini saja belum ada pengembangkan kenaikan tanah saja sudah mencapai dua higga tga kali. Apalagi bila LRT sudah jalan, kami tidak bisa memprediksi," tutur Djoko.
Ia menambahkan bahwa berkaca dari hunian serupa di Jepang. "Apartemen di kota Tokyo yang lokasinya berdekatan dengan stasiun sekitar 60 menit saja, mininum harganya Rp 3 miliar. Jadi, ke depan bisa dibayangkan berapa nilai investasinya dari apartemen ini," ujar Djoko.