REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) setelah pengalihan penerbangan domestik dari Bandara Husein Sastranegara Bandung sudah memasuki hari keenam. Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan selama penerbangan dialihkan tingkat keterisian penumpang mencapai 85 persen dengan ketepatan waktu 100 persen.
"Capaian tingkat keterisian penumpang tersebut merupakan rata-rata tingkat keterisian penumpang terhitung sejak 1 Juli 2019 hingga hari ini," kata Ari dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Jumat (5/7).
Dia menjelaskan Garuda optimistis dapat memaksimalkan potensi pengembangan jaringan penerbangan dari BIJB ke wilayah lainnya. Meskipun tingkat keterisian penumpang Garuda Indonesia, khususnya rute Kertajati-Denpasar cukup baik, namun kinerja rute lainnya yang dilayani masih perlu ditingkatkan. "Mengingat bandara ini adalah bandara baru," tutur Ari.
Dia yakin BIJB memiliki potensi yang cukup besar dan menjanjikan. Sebagai maskapai nasional, kata Ari, Garuda akan terus mendukung pengembangan BIJB khususnya dengan meningkatkan tingkat keterisian penumpang.
"Kami akan terus memonitor operasional penerbangan dan trafik penumpang Garuda Indonesia Group di Bandara Internasional Kertajati ini," tutur Ari.
Dia mengatakan Garuda Indonesia akan terus berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja operasional penerbangan di BIJB. Khususnya melalui dukungan dan koordinasi bersama seluruh stakeholders dan jajaran operasional terkait lainnya di BIJB.