Sabtu 06 Jul 2019 01:01 WIB

Penurunan Tiket Pesawat, Ini Usul AP I

AP I bisa memberi diskon landing fee hingga 100 persen terhadap rute tertentu.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pesawat komersial Citilink dengan rute penerbangan HLP- YIA mendarat di Bandara YIA saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pesawat komersial Citilink dengan rute penerbangan HLP- YIA mendarat di Bandara YIA saat penerbangan perdana di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) I berkomitmen untuk mendukung penurunan harga tiket pesawat maskapai berbiaya hemat atau low cost carrier (LCC). Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan sudah mengajukan beberapa pilihan insentif untuk mendukung penurunan harga tiket pesawat tersebut. 

"Usulan yang sempat kami sampaikan pada waktu itu, pertama kita bisa berikan diskon landing fee sampai 100 persen terhadap rute-rute yang diterbangi LCC itu," kata Faik saat ditemui di Bandara Internasional Yogyakarta, Jumat (5/7). 

Baca Juga

Hanya saja, Faik mengatakan insentif tersebut hanya bisa diterapkan pada waktu tertentu yang ditentukan AP I. Terutama, kata dia, pada waktu penerbangan yang periodenya tidak ramai sehingga landing fee bisa diberikan hingga 100 persen.

Pilihan insentif lainnya, Faik mengatakan diskon landing fee bisa diberikan tanpa pilihan waktu yang ditentukan namun bersarannya lebih sedikit. "Ini juga bisa menjadi opsi, diskon 10 persen terhadap seluruh penerbangan maskapai LCC tersebut," tutur Faik. 

Dia mengatakan dua insentif tersebut sudah disampaikan, hanya saja dalam beberapa kali pembahasan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sempat berubah dan masih terus dibahas. Insentif tersebut yaitu kontribusi AP I yang akan dikeluarkan secara langsung untuk maskapai LCC. 

Hanya saja, Faik menegaskan hal tersebut belum mencapai kesimpulan yang disepakati. "Sekarang ini masih pembahasan dan saya sendiri belum tahu, nanti keputusan finalnya seperti apa," jelas Faik. 

Meskipun begitu, Faik menilai jika dilihat dari sisi pengelola bandara, kontribusi kebandarudaraan hanya di bawah satu persen dari total biaya maskapai. Namun, lanjut Faik, AP I tetap akan mendukung untuk membantu penurunan harga tiket pesawat. 

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Senin (1/7) menyatakan masih membahas teknis penghitungan efisiensi biaya yang dikeluarkan maskapai. Hanya saja hal tersebut hingga kemarin (4/7) belum juga selesai.

"Masih ada beberapa hitungan teknis yang perlu dibahas lagi," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Kamis (4/7). 

Susiwijono menjelaskan seharusnya pembahasan ditargetkan selesai dalam dua sampai tiga hari sejak rapat pada awal pekan ini. Sehingga, kata dia, hari ini tinggal dibahas pada rapat koordinasi lanjutan dan disampai kepada masyarakat namun sayangnya pembahasan teknos penghitungan efisiensi biaya maskapai belum selesai. 

Meskipun begitu, Susiwijono memastikan pembahasan teknis sudah dilakukan pada rapat teknis Selasa (2/7) dan Rabu (3/7). "Pembahasan dengan melibatkan semua pihak terkait Garuda, Lion, Air Asia, Angkasa Pura I dan II, Pertamina, dan Airnav bersama Kemenhub dan Kementerian BUMN," jelas Susiwijono. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement