REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian perdagangan China pada Kamis (4/7) mengatakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) saat ini harus dihapus. Hal ini perlu dilakukan jika ingin ada kesepakatan perdagangan antara Beijing dan Washington.
Para pemimpin kedua negara sepakat pada akhir pekan lalu untuk meluncurkan kembali perundingan perdagangan yang macet pada Mei, setelah para pejabat AS menuduh China menarik kembali komitmen yang dibuat dalam teks pakta yang oleh negosiator katakan hampir selesai.
Juru Bicara Kementerian Perdagangan Gao Feng mengatakan dalam sebuah pengarahan kepada media, tim perdagangan dari kedua negara melakukan kontak.
Untuk memulai kembali pembicaraan, Presiden AS Donald Trump sepakat untuk tidak mengenakan tarif sekitar 300 miliar dolar AS pada impor tambahan China dan mengurangi pembatasan pada raksasa teknologi China Huawei.
Amerika Serikat sekarang memiliki tarif 25 persen untuk barang-barang China senilai 250 miliar dolar AS, mulai dari furnitur hingga semikonduktor.
China menyambut keputusan AS untuk tidak menerapkan tarif baru pada barang-barangnya, kata Gao, ketika ditanya berapa lama gencatan senjata perdagangan dapat berlangsung.