REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Hotel Sahid Jaya Solo menargetkan tingkat hunian kamar atau okupansi mencapai 60 persen sampai akhir tahun 2019. Beberapa strategi dilaksanakan untuk mencapai target tersebut.
General Manager Hotel Sahid Jaya Solo, Sunardi, mengatakan, realisasi okupansi pada semester pertama atau Januari-Juni 2019 masih di atas 50 persen.
"Ini sejalan dengan target kami sampai akhir tahun, yakni okupansi di angka 60 persen," jelasnya kepada Republika.co.id, Rabu (3/7).
Menurut Sunardi, ada beberapa strategi yang dijalankan untuk mencapai target tersebut. Pihaknya mencoba membangun jaringan (network) dengan para relasi dan membuat klien atau konsumen tidak komplain sehingga kepuasan konsumen terjaga dengan baik dan ekspektasi mereka terpenuhi.
"Kami juga memberikan inovasi di pelayanan melampaui yang menjadi harapan konsumen," imbuhnya.
Saat ini, hotel bintang lima tersebut memiliki 138 kamar. Berdasarkan situs pemesanan hotel secara daring, harga kamar yang ditawarkan di hotel tersebut mulai dari Rp 450 ribu sampai Rp 4,5 juta per malam.
Di samping itu, tahun ini manajemen juga melakukan perubahan berupa renovasi kamar di lantai 3. Hal itu diharapkan bisa mengubah penampilan sehingga menjadikan konsumen lebih puas.
Di sisi lain, Sunardi menyebutkan pencapaian pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun. Rata-rata kontribusi pertumbuhan terhadap pendapatan antara 10-12 persen dari tahun ke tahun.
"Untuk tahun ini kami targetnya sama, pertumbuhan di angka 10-12 persen," ucapnya.
Dia juga berharap, Hotel Sahid Jaya Solo selalu menjadi market leader atau pemenang dalam persaingan bisnis perhotelan di Solo. Terlebih, banyak hotel-hotel baru yang bermunculan dalam beberapa tahun terakhir.