Rabu 03 Jul 2019 14:43 WIB

Modalku Salurkan Pinjaman Rp 7 Triliun pada Semester I 2019

Penyaluran pinjaman Modalku mencakup nasabah di Indonesia, Singapura dan Malaysia

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
COO Modalku Iwan Kurniawan, peminjam Modalku M. Khoiruddin, dan CEO Modalku Reynold Wijaya dalam diskusi Modalku, di Jakarta, Rabu (3/7).
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
COO Modalku Iwan Kurniawan, peminjam Modalku M. Khoiruddin, dan CEO Modalku Reynold Wijaya dalam diskusi Modalku, di Jakarta, Rabu (3/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup teknologi finansial (fintech) Modalku pada Semester 1 2019 telah menyalurkan pinjaman modal usaha sebesar Rp 7,08 triliun bagi usaha mikro, kecil,dan Mmenengah (UMKM) di Asia Tenggara. Total pendanaan di Asia Tenggara ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan angka total pendanaan di akhir tahun 2018 yang sebesar Rp 4 triliun.

Indonesia merupakan kontributor terbesar terhadap nilai total pencairan, dengan jumlah sekitar Rp 4 triliun, naik hampir dua kali lipat dari periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,20 triliun.

Baca Juga

Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia. Selama Semester I 2019, Modalku telah meningkatkan jumlah transaksinya di Asia Tenggara menjadi lebih dari 8 kali jumlah transaksi Modalku sejak berdiri hingga akhir tahun 2018, dengan total sekitar 750 ribu pinjaman UMKM.

CEO dan Co- Founder Modalku, Reynold Wijaya menjelaskan, pada awal 2019 Modalku menuangkan visinya menjadi tema kampanye "Semua UMKM layak mendapatkan akses ke pendanaan".

"Ditargetkan di tahun ini, Modalku dapat menjangkau sebanyak mungkin UMKM dengan produk-produk yang ada. Kita optimis bisa 1 juta pinjaman di 2019," kata Reynold Wijaya dalam diskusi bersama media di Jakarta, Rabu (1/7).

Menurut Reynold, laju pertumbuhan jumlah pendanaan dan jumlah transaksi Modalku di semester 1 menunjukkan bahwa penetrasi serta jangkauan perusahaan UMKM, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara, semakin cepat dan kuat.

Seiring dengan kemajuan fintech dan peer to peer (P2P) lending, Reynold berharap ekosistem UMKM di Indonesia serta Asia Tenggara akan semakin solid, sebab aktivitas bisnis segmen tersebut dapat berkembang.

COO dan Co-Founder Modalku Iwan Kurniawan menambahkan, bahwa tahun ini Modalku menargetkan sebanyak 1 juta pinjaman UMKM. "Tahun ini kami optimis bisa mencapai 1 juta pinjaman, dengan menargetkan ke usaha mikro yaitu warung. Sekarang sudah 8000 pinjaman dari sini," kata Iwan.

Modalku yang menawarkan layanan P2P lending, menyediakan bermacam produk untuk kebutuhan UMKM yang berbeda-beda, termasuk pinjaman UKM dan invoice financing yang didasari invoice atau tagihan usaha. Dimulai tahun 2019, Modalku aktif melayani segmen pedagang mikro yang membutuhkan pinjaman tanpa agunan yang cepat dan mudah.

Saat ini Modalku merupakan platform P2P Lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Pada tahun 2018, Modalku menerima pendanaan seri B senilai Rp 350 miliar dan ronde investasi yang dipimpin oleh SoftBank Ventures Asia. Ini adalah pendanaan seri B terbesar yang pernah diraih oleh suatu platform P2P lending dari Asia Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement