Ahad 30 Jun 2019 18:30 WIB

Prudensial-AVPN Gelar Kompetisi Inovasi Teknologi Bencana

Kompetisi untuk meningkatkan pentingnya teknologi inovatif dalam menghadapi bencana.

Kiri – Kanan: Naina Batra - CEO AVPN, Donald Kanak – Chairman of Prudence Foundation, Jan Gelfand dari IFRC, Jared Tham dari Give2Asia, Justin Henceroth dari FieldSight, Amir Diner dari SeismicAI, Adhitya Yusuf dari PetaBencana.id, Nate Smith dari OpenAerialMap, dan Sylvia Cadena of APNIC Foundation.
Foto: Prudential
Kiri – Kanan: Naina Batra - CEO AVPN, Donald Kanak – Chairman of Prudence Foundation, Jan Gelfand dari IFRC, Jared Tham dari Give2Asia, Justin Henceroth dari FieldSight, Amir Diner dari SeismicAI, Adhitya Yusuf dari PetaBencana.id, Nate Smith dari OpenAerialMap, dan Sylvia Cadena of APNIC Foundation.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Lembaga sosial pelaksana program Community Investment Prudential di Asia, Prudence Foundation, bersama jaringan penyandang dana dari  Singapura yang berkomitmen untuk membangun komunitas investasi sosial yang berdampak tinggi di seluruh Asia Pasifik, AVPN, mengumumkan pemenang Kompetisi Inovasi Teknologi Bencana (Disaster Tech Innovation Competition) perdana mereka. Kompetisi ini merupakan komponen inti dari Program Inovasi Teknologi Bencana (Disaster Tech Innovation Programme), yang berupaya untuk meningkatkan pentingnya teknologi inovatif dalam melindungi dan menyelamatkan kehidupan sebelum, selama dan pascabencana alam.

Setelah membuka pendaftaran dengan partisipan dari seluruh dunia di awal tahun, kompetisi ini mencapai puncaknya pada acara Live Pitch di Singapura di mana lima finalis1 dari berbagai penjuru dunia, yang terdiri dari organisasi sosial atau social purpose organisations (SPO) komersil dan nirlaba saling berkompetisi di hadapan para juri ahli2. Para finalis menunjukkan bagaimana mereka memanfaatkan teknologi untuk menciptakan solusi pencegahan dan pemulihan bencana di berbagai wilayah seperti Kamboja, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Filipina dan Taiwan.

Baca Juga

FieldSight menjadi pemenang kompetisi dengan solusi platform mobile yang mendukung kegiatan rekonstruksi bencana, dan berhak atas hadiah sebesar 100 ribu dolar AS. Ini untuk mendukung implementasi dan meningkatkan solusi teknologi bencana mereka.

Director FieldSight Justin Henceroth mengatakan frekuensi dan skala bencana di seluruh dunia terus bertambah. Namun solusi Teknologi Bencana berada dalam posisi unik untuk membantu masyarakat merespons dan pulih lebih baik dari bencana yang merusak.

“Platform kami pertama kali diluncurkan di Nepal setelah gempa bumi dahsyat pada 2015. Sejak saat itu kami menerapkannya di 60.000 lokasi di 16 region untuk memantau dan mengawasi proses penjaminan kualitas kegiatan infrastruktur kemanusiaan dan pasca bencana. Kompetisi Inovasi Teknologi Bencana ini makin menghubungkan kami ke jaringan kontak, keahlian teknis, dan dukungan keuangan yang lebih luas yang sebelumnya tidak kami miliki, Hal ini akan sangat penting bagi FieldSight untuk meminimalkan dampak bencana alam di Asia-Pasifik dan global," ujarnya seperti dalam siaran pers.

Wilayah Asia-Pasifik terus menjadi wilayah yang paling berisiko dari bencana alam. Lebih dari satu miliar orang di negara-negara berkembang di seluruh Asia berisiko dari berbagai macam bencana3, termasuk topan tropis, banjir, gempa bumi, dan lainnya.

Diperkirakan 200 juta anak-anak setiap tahun akan menghadapi kehidupan yang sangat terpengaruh oleh adanya bencana dalam beberapa dekade mendatang.

Donald Kanak, Chairman of Prudence Foundation mengungkapkan, kemajuan teknologi tidak hanya meningkatkan hubungan di antara komunitas masyarakat, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih besar lagi yaitu untuk melindungi dan menyelamatkan jiwa. "Kami yakin teknologi inovatif dari para finalis kami akan membuat perbedaan dalam membantu masyarakat di Asia agar dapat lebih siap dan pulih lebih cepat dari dampak bencana alam. Kami berterima kasih kepada seluruh mitra kami yang mendukung kompetisi ini, dan kami berharap dapat bekerja dengan lebih banyak organisasi untuk membuat komunitas masyarakat lebih aman dan tangguh,” ungkapnya.

Selain itu, sebagai bagian dari Program Inovasi Teknologi Bencana untuk mendukung SPO Teknologi Bencana (Disaster Tech SPOs), para finalis diundang untuk memamerkan solusi mereka di Konferensi AVPN tahunan, pertemuan terbesar  dari dana berdampak social (social impact funders) dan penyedia sumber daya (resource providers) di Asia, yang dilangsungkan pada 26-28 Juni 2019 di Singapura.

“AVPN merasa senang dapat bekerja sama dengan Prudence Foundation untuk menyatukan para kolaborator dalam mengembangkan dan merealisasikan solusi inovatif untuk membatasi dampak buruk bencana alam,” kata Kevin Teo, Chief Operating Officer AVPN.

Misi AVPN adalah untuk mengubah lebih banyak modal menjadi berdampak sosial, sehingga inisiatif seperti ini sangat ideal karena secara langsung memobilisasi dana untuk organisasi yang menciptakan dampak sosial besar serta mengekspos mereka ke komunitas AVPN yang lebih luas untuk menginspirasi lebih banyak tindakan nyata.

Berangkat dari upaya Prudence Foundation untuk mempromosikan kesiagaan dan pemulihan bencana di seluruh Asia sejak 2013, Program Inovasi Teknologi Bencana berharap dapat mendorong lebih banyak organisasi sosial untuk berkontribusi di area ini.

Ketika teknologi terus berkembang dan menawarkan lebih banyak solusi inovatif yang dapat membantu masyarakat untuk pulih dari dampak bencana alam, Prudence Foundation berencana untuk terus membangun kesadaran dan mendukung organisasi-organisasi Teknologi Bencana untuk menemukan dan memaksimalkan dampak teknologi kolektif yang tersedia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement