REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia menyetujui pinjaman untuk mendukung peningkatan mutu sekolah-sekolah pendidikan dasar dan menengah Indonesia di bawah naungan Kementerian Agama. Pinjaman disetujui sebesar 250 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,52 triliun.
"Proyek ini merupakan komponen penting dari upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat modal manusia dan meningkatkan mutu sistem pendidikannya," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo Chaves dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (28/6).
Chaves mengatakan peningkatan mutu dan efisiensi pengeluaran pendidikan sangat penting agar anak-anak Indonesia memperoleh hasil pendidikan yang lebih baik dan memperoleh kesuksesan di pasar tenaga kerja. "Mencari cara bagi sekolah untuk membelanjakan anggaran dengan lebih baik sangat penting untuk membantu anak-anak Indonesia memperoleh hasil pendidikan yang lebih baik, sehingga mereka akan semakin sukses di pasar tenaga kerja," ujarnya.
Saat ini, Indonesia yang merupakan sistem pendidikan terbesar keempat di dunia, menyediakan layanan pendidikan bagi 53 juta siswa di sekolah negeri maupun swasta. Sebanyak delapan juta anak mengenyam pendidikan di sekolah agama.
Dengan dukungan pinjaman baru ini, proyek Realizing Education's Promise milik pemerintah akan mengatasi kendala pengukuran kinerja pendidikan dengan membangun sistem perencanaan dan penganggaran elektronik berskala nasional untuk mendorong belanja yang lebih efisien. Kemudian, menerapkan sistem hibah sekolah untuk meningkatkan kinerja siswa, terutama di bawah naungan Kementerian Agama dalam hal standar pendidikan nasional, terutama untuk sekolah dengan sumberdaya terbatas.
Untuk mengukur pencapaian, proyek ini akan mendukung pelaksanaan penilaian siswa kelas 4 secara nasional di sekolah-sekolah di bawah Kementerian Agama serta membiayai pelatihan bagi tenaga pendidik agar mendukung peningkatan mutu pengajaran dan pembelajaran.
Selain itu, proyek tersebut juga akan berinvestasi dalam pengumpulan dan analisis data untuk meningkatkan manajemen sistem pendidikan di berbagai sekolah. Sehingga, secara keseluruhan terdapat perbaikan mutu modal manusia Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin mengatakan upaya membantu siswa sekolah agama untuk mencapai tujuan pengembangan modal manusia dapat memastikan anak Indonesia menerima pendidikan yang bermutu. "Melalui proyek ini, sekitar delapan juta siswa sekolah dasar dan menengah akan mendapat manfaat dari peningkatan manajemen sekolah, sistem data pendidikan dan proses belajar-mengajar," katanya.