REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Argentina, Mauricio Macri, dan Ibu Negara, Juliana Awada, hari ini melakukan lawatan kenegaraan ke Indonesia. Keduanya disambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (26/6).
Dalam kesempatan itu, Mauricio menyampaikan keinginan negaranya untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia, terutama di sektor pertanian. Mauricio bahkan mengharapkan Argentina dapat secepatnya mengimpor buah-buah dari Indonesia.
"Kami juga ingin menikmati buah-buah yang ada di Indonesia, begitupun Indonesia dapat belajar untuk bidang teknologi pertanian dari Argentina supaya bermanfaat untuk kedua belah pihak," jelas Mauricio, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika pada Kamis (27/6).
Beberapa buah tropis Indonesia yang dipastikan menjadi prioritas untuk diimpor oleh Argentina adalah buah salak, manggis, dan nanas. Bahkan untuk menindaklanjuti upaya meningkatkan kerja sama antara kedua negara, Mauricio secara khusus mengundang Menteri Pertanian Indonesia ke Argentina.
Presiden Jokowi merespon positif permintaan tersebut. Jokowi berkomitmen untuk menggenjot kerja sama pertanian dengan Pemerintah Argentina. Potensi di sektor pertanian diakuinya memiliki peluang untuk ditingkatkan karena kedua negara merupakan negara agraris.
"Untuk itu kita mendorong langkah langkah untuk mendekatkan pengusaha kita, di antaranya dengan mengundang partisipasi pengusaha Argentina pada Trade Expo Indonesia," imbuhnya.
Argentina merupakan mitra dagang terbesar Indonesia kedua terbesar di Amerika Selatan setelah Brasil. Total perdagangan Indonesia-Argentina sepanjang tahun lalu mencapai US$ 2 miliar.
Jokowi juga menilai sebagai sesama negara agraris, Indonesia dan Argentina dapat menjalin kerjasama di bidang teknologi pertanian. "Saya menyambut baik kerjasama pengembangan sistem teknologi pertanian sebagai implementasi dari rencana aksi kerja sama pertanian antara Argentina dan Indonesia," paparnya.
Pada kunjungan Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti ke Kantor Kementerian Pertanian RI, Mei lalu, pemerintah Argentina memang sudah menunjukkan ketertarikan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertanian dengan Indonesia.
Tak hanya siap membuka keran impor untuk produk pertanian Indonesia, Argentina juga akan melakukan transfer teknologi pertanian ke Indonesia, antara lain sistem penyimpanan hasil pertanian yang efisien dan ramah lingkungan alias silo bag, serta teknologi penanaman tanpa olah tanah yang bisa memperpendek proses dan memangkas ongkos produksi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang turut hadir menyambut kedatangan Presiden Argentina dan rombongan, menyatakan pihaknya siap menerima undangan khusus dari Presiden Republik Argentina Mauricio Macri beserta wakilnya Gabriela Michetti. Apalagi keduanya mengaku sangat terkesan dengan produksi pertanian Indonesia.
“Indonesia punya potensi besar mamasok produk-produk hortikultura. Argentina adalah salah satu pasar non-tradisional yang kita coba akses agar pertanian kita bisa menghasilkan devisa lebih besar,” ujar Amran.
Menteri Pertanian dijadwalkan menghadiri undangan pemerintah Argentina, selambat-lambatnya bulan depan. Menurut Amran, Presiden Argentina ingin buah Indonesia bisa secepatnya masuk Argentina.
“Presiden Argentina ingin bisa menikmati buah-buahan kita paling lambat bulan Juli. Tentunya permintaan ini akan kita tindaklanjuti cepat,” tandas Amran.