Selasa 25 Jun 2019 15:49 WIB

Kemarau, Harga Bahan Pokok di Pasar Cimahi Alami Kenaikan

Peningkatan harga diperkirakan terjadi karena dampak dari pengaruh musim kemarau.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi pasar induk.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ilustrasi pasar induk.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Harga-harga sejumlah komoditas bahan pokok sayuran di Pasar Atas Kota Cimahi mengalami kenaikan signifikan. Peningkatan harga diperkirakan terjadi karena dampak dari pengaruh musim kemarau yang tengah berlangsung dan diperkirakan akan mencapai Agustus mendatang.

Salah seorang pedagang, Cucu mengungkapkan beberapa komoditas bahan pokok sayuran mengalami kenaikan harga. Akibatnya, sejumlah konsumen yang hendak membeli kebutuhan pokok yang diperlukan menjadi urung. 

"Sayuran naik, pare sama kentang dan buncis. Harga normal pare Rp 8.000 sekarang Rp 16 ribu perkilogram. Kentang kecil biasa Rp 12 ribu jadi Rp 16 ribu dan yang besar dari Rp 14 ribu jadi Rp 20 ribu," ujarnya, Selasa (25/6).

Dirinya menambahkan, bahan pokok yang mengalami kenaikan yaitu cabai tanjung dari biasa Rp 30 ribu menjadi Rp 80-90 ribu per kilogram. Ia memperkirakan kenaikan harga dipicu dampak musim kemarau sehingga barang menjadi langka. Sedangkan permintaan banyak.

Menurutnya, ia berharap agar kenaikan harga bisa segera turun. Selain memberatkan konsumen, hal tersebut juga turut menurunkan omzet pedagang sayuran. "Kasihan konsumen banyak yang ngeluh, yang belanja nanyain harga terus pergi lagi nggak jadi beli," katanya.

Salah seorang konsumen, Nunung mengeluhkan harga yang mengalami kenaikan. Dirinya pun berharap agar bisa stabil. Sebab jika tetap mahal maka ia yang memiliki warung kesulitan menjual barang-barang bahan pokok yang mengalami kenaikan.

"Kalau mahal, di warung susah jualnya. Kalau untuk masak sendiri nggak terlalu dipikirkan. Harapan mudah-mudahan harga turun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement