REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang (Antam) mencatatkan kenaikan volume produksi feronikel sepanjang lima bulan pertama di tahun 2019. Tercatat, perusahaan memproduksi 10.736 ton nikel dalam feronikel (TNi).
Hal ini mendongkrak penjualan feronikel perusahaan yang tumbuh 13 persen dibandingkan tahun lalu. Tercatat perusahaan berhasil membukukan penjualan feronikel sebesar 10.728 TNi.
Sementara itu, volume produksi bijih nikel mencapai 3,98 juta wet metric ton (wmt) pada Januari 2019—Mei 2019. Pencapaian itu naik 25 persen dibandingkan 3,19 juta wmt periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menjelaskan pertumbuhan penjualan dan produksi tak terlepas dari pasar yang bagus dan upaya perusahaan menjaga biaya produksi tetap rendah. Hal tersebut membuat daya saing tersendiri dari produk Antam.
“Seiring dengan tingkat pertumbuhan permintaan produk komoditas Antam yang semakin meningkat, kami siap memanfaatkan momentum positif ini melalui peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perseroan dengan menjaga biaya tunai produksi tetap rendah,” ujar Arie, Rabu (19/6).
Dari sisi penghiliran, Arie mengatakan proyek pembangunan pabrik Feronikel Haltim (P3FH) berkapasitas produksi 13.500 TNi direncanakan memulai periode produksi pada semester II/2019.
Selain itu, lanjut dia, ANTM bersama mitra strategis Ocean Energy Nickel International Pte. Ltd bekerja sama dalam pengembangan pabrik Nickel Pig Iron (NPI), Halmahera Timur. NPI memiliki total kapasitas produksi mencapai 320 ribu ton NPI atau setara dengan 30 ribu ton nikel yang terdiri dari atas delapan lini produksi.
Adapun, direncanakan dua lini pertama pabrik NPI akan memulai fase produksi pada kuartal IV 2020.