Selasa 11 Jun 2019 11:40 WIB

Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Industri Semen 4,3 Persen

Target tersebut diyakinkan dapat tercapai sebab Pemerintah jamin iklim usaha kondusif

Rep: Imas Damayanti/ Red: Gita Amanda
Pekerja melakukan bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta.  (ilustrasi)
Foto: Dok. Republika/Yasin Habibi
Pekerja melakukan bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri semen tahun ini sebesar 4,3 persen. Target tersebut diyakinkan dapat tercapai sebab Pemerintah menjamin iklim usaha yang kondusif di dalam negeri.

Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKTF) Kemenperin Adie Rochmanto mengatakan, aktivitas industri manufaktur diharapkan akan kembali berjalan normal usai perhelatan pemilu. Menurut dia, target tahun ini melonjak dibanding capaian pada kuartal I tahun 2019 sebesar 3,6 persen.

Baca Juga

“Kami optimistis bisa tercapai targetnya, karena proyek infrastruktur pembangunan properti juga sedang digencarkan pemerintah,” kata Adie dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Senin (10/6).

Dia menyebut, utilisasi industri semen tahun ini bakal lebih baik dari tahun lalu atau di atas 75 persen. Utilisasi tersebut, kata Adie, memperhitungkan pasar domestik dan ekspor yang terus berkembang. Kembali kondusifnya situasi politik dinilai bakal memberikan leverage bagi utilisasi kapasitas industri saat ini. Untuk itu, guna mendongkrak penjualan semen tahun ini, pihaknya akan menggunakan alternatif industri yakni ekspor.

Kemenperin menargetkan, ekspor semen dan klinker dapat mencapai 7 juta ton pada 2019 atau naik 24 persen dibandingkan 2018 sebesar 5,64 juta ton. Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menegaskan akan mendorong peningkatan konsumsi semen di pasar domestik. Konsumsi tersebut dapat melalui peluang proyek yang sedang berjalan seperti pembangunan sektor infrastruktur, properti, dan manufaktur.

Di sisi lain, pemerintah juga mendorong kepada industri penggilingan semen (grinding plant) di dalam negeri untuk menggunakan bahan baku klinker yang diharapkan dapat menyerap produksi lokal. Hal ini, kata dia, juga merupakan upaya untuk mengurangi impor produk serupa.

“Kami juga dorong diversifikasi produk barang-barang agar menerapkan standarisasi SNI (Standar Nasional Indonesia),” kata Airlangga.

Berdasarkan catatan Kemenperin, kapasitas produksi industri semen terintegrasi di dalam negeri mencapai 109,9 juta ton per tahun, sedangkan konsumsi pada tahun 2018 berkisar 69,6 juta ton. Di sisi lain, Airlangga menyampaikan kepada para pelaku industri semen untuk terus membangun ekosistem inovasi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement